Paus Fransiskus Sampaikan Dukungan untuk Serikat Sipil Bagi LGBT
Namun paus jelas selalu menentang pernikahan untuk pasangan sesama jenis.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak

TRIBUNNEWS.COM, ROMA — Paus Fransiskus menyatakan dukungan agar pasangan sesama jenis harus memiliki 'persatuan sipil'. Artinya, pengesahannya secara sipil.
Paus memakai kata “persatuan” dan bukan “pernikahan.”
Pernyataan ini disampaikan Paus dalam pernyataan yang terungkap dalam film dokumenter yang tayang perdana pada Rabu (21/10/2020).
Oleh banyak pengamat menilai pernyataan yang datang dari pemimpin Gereja Katolik Roma, berpotensi menggeser perdebatan tentang status hukum pasangan sesama jenis di negara-negara di seluruh dunia.
"Apa yang harus kita buat adalah Undang-Undang atau hukum serikat sipil. Dengan begitu mereka secara hukum dilindungi," kata Fransiskus dalam film dokumenter tersebut, seperti dilansir New York Time, Kamis (22/10/2020).
Antonio Spadaro, seorang imam Jesuit menegaskan, pernyataan Paus itu "sama sekali tidak mempengaruhi doktrin Gereja Katolik."
Demikian disampaikan Antonio Spadaro, kepada stasiun televisi dalam konferensi pers Uskup Italia pada Rabu malam (21/10/2020).
Pernyataan dalam film dokumenter itu sesuai dengan dukungan umum Fransiskus untuk sesama jenis, bukan terkait pernikahan sejenis. Karena Paus ingin mendukung beberapa perlindungan hukum untuk pasangan sesama jenis.
Baca juga: Paus Fransiskus Dukung Komunitas LGBT Lewat Film Dokumenter Francesco hingga Isi Dokumen Vatikan
Secara spesifik dan menonjol tentang masalah persatuan sipil, yang bahkan secara tradisional negara-negara Katolik seperti Italia, Irlandia dan Argentina telah mengizinkannya dalam beberapa tahun terakhir.
Sutradara film dokumenter, Evgeny Afineevsky, mengatakan kepada The New York Times bahwa Fransiskus telah membuat pernyataan itu langsung kepadanya untuk film tersebut.
Namun dia tidak membalas pertanyaan tentang kapan pernyataan itu dibuat oleh Paus.
Vatikan dan orang dekat Fransiskus secara terbuka melontarkan keraguan, bahwa paus mengatakan pernyataan itu kepada Afineevsky.
Pada tahun 2010, ketika Argentina berada di ambang menyetujui pernikahan sesama jenis, Fransiskus yang saat itu menjadi uskup Agung Kardinal Buenos Aires, mendukung gagasan serikat sipil untuk pasangan sesama jenis.
Sebagai paus pada tahun 2014, ia mengatakan kepada Corriere della Sera, surat kabar terbesar di Italia, bahwa negara-negara yang melegalkan serikat sipil melakukannya sebagian besar untuk memberikan hak hukum sesama jenis dan untuk memberikan mereka manfaat perawatan kesehatan.
Tetapi ucapan Fransiskus dalam film dokumenter, secara eksplisit mendukung serikat sipil sebagai paus dan di kamera, memiliki potensi dampak yang jauh lebih besar pada perdebatan tentang pengakuan sesama jenis oleh gereja.
"Kaum homoseksual memiliki hak untuk menjadi bagian dari keluarga," kata Fransiskus pada bagian lain dalam film dokumenter.
"Mereka adalah anak-anak Allah dan memiliki hak untuk sebuah keluarga. Tidak ada yang harus dibuang, atau dibuat sengsara karena itu," kata Paus.
Namun paus jelas selalu menentang pernikahan untuk pasangan sesama jenis.
Doktrin Gereja juga secara eksplisit menyatakan bahwa pernikahan adalah antara seorang pria dan seorang wanita, sebuah ajaran yang didukung teguh oleh Fransiskus. (The New York Time/BBC)