Sudah 59 Orang Tewas, Korea Selatan Tetap Tak Hentikan Program Vaksinasi Flu
Pihak berwenang mengatakan mereka akan terus bekerja dengan para ahli untuk mencari tahu penyebab kematian yang menerima suntikan vaksin flu
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL – Otoritas Kesehatan Korea Selatan, Senin (26/10/2020) mengatakan, akan tetap melanjutkan program nasional vaksinasi flu.
Alasannya, tidak ada kaitannya langsung antara vaksin flu yang disuntikkan dengan kematian sejumlah orang.
Sejauh ini, kantor berita Korea Selatan melaporkan 59 orang--yang sebagian besar lanjut usia berusia 70 hingga 80-an, telah meninggal setelah menerima suntikan vaksin flu.
Berdasarkan data Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA), angka ini naik dari 48 orang pada Sabtu lalu (24/10/2020).
“Penyelidikan menunjukkan bahwa 46 kasus kematian tidak memiliki kaitan dengan vaksinasi flu,” kata KDCA dalam pernyataannya.
Baca juga: Usai Berlibur di Korea Utara, WNI Ungkap Kondisi Negara yang Dipimpin Kim Jong Un
KDCA menambahkan mereka juga telah melakukan penyelidikan terhadap 13 kematian yang tersisa.
“Dari total 59 kematian, tidak ada kasus yang terkait dengan syok anafilaksis, reaksi alergi serius yang mengikuti imunisasi,” menurut KDCA.
Otoritas kesehatan, bagaimanapun, mengatakan mereka memantau dengan cermat setiap kemungkinan hubungan antara vaksin dan kaasus kematian, mengingat total 1.231 orang telah melaporkan efek samping per Minggu setelah mendapatkan vaksin tahun ini.
Pihak berwenang mengatakan mereka akan terus bekerja dengan para ahli untuk mencari tahu apa yang sebenarnya menyebabkan kematian mereka yang menerima suntikan vaksin flu.
Baca juga: WHO Serukan Vaksin Covid-19 untuk Semua Warga Dunia
Kecemasan publik atas keamanan vaksin flu telah melonjak setelah beberapa botol vaksin sebagai bagian dari program vaksinasi gratis negara itu terkena tercemar suhu kamar selama pengiriman. Pihak berwenang, bagaimanapun, mengatakan tidak ada masalah keselamatan atas kasus itu.
Program vaksinasi gratis -- yang diperluas tahun ini dalam upaya mencegah potensi "twindemic" Covid-19 dan flu selama musim dingin – berkerja sama dengan lima produsen obat utama, termasuk GC Pharma dan Ilyang Pharmaceutical Co.
Umumnya, musim flu tiba antara akhir November dan Desember. Mengingat bahwa vaksin flu menyebabkan antibodi berkembang dalam tubuh sekitar dua minggu setelah vaksinasi, para ahli merekomendasikan warga untuk mendapatkan vaksinasi flu pada pertengahan November. (Yonhap/Reuters/Channel News Asia)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.