Tiba di India, Menlu Amerika Serikat Mike Pompeo Mulai Lawatan Asia Bahas Ancaman China
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo tiba di New Delhi, India, Senin (26/10/2020).
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo tiba di New Delhi, India, Senin (26/10/2020).
Mike Pompeo memulai tur Asia empat negara dan akan berfokus pada ancaman yang ditimbulkan China.
Demikian Reuters melaporkan pada Senin (26/10/2020).
Bersama Menteri Pertahanan AS, Mark Esper, dalam kunjungan dua hari tersebut Pompeo akan mengadakan pembicaraan tingkat tinggi menyusul meningkatnya ketegangan antara India dan China sejak bentrokan perbatasan yang mematikan pada Juni lalu.
Baca juga: Di Balik Kunjungan Menlu AS ke Indonesia, Benarkah Amerika Takut Indonesia-China Makin Dekat
India sedang mencari peralatan persenjataan AS di saat cuaca dingin untuk mengatisipasi konflik pecah di Himalaya yang membeku.
Hal ini juga akan jadi pembahasan ketika Pompeo dan Esper bertemu Menteri Urusan Eksternal India Subrahmanyam Jaishankar dan Menteri Pertahanan Rajnath Singh.
“Dua negara demokrasi terbesar di dunia diperkirakan akan menandatangani perjanjian tentang berbagi intelijen geo-spasial, membuka jalan bagi Amerika Serikat untuk mengirim teknologi rudal canggih,” kata para pejabat.
Baca juga: Kepala Staf Wakil Presiden Amerika Serikat Marc Short Positif Covid-19
Esper juga akan membahas cara-cara untuk meningkatkan kerja sama antara pasukan militer kedua negara.
Ini bisa termasuk berbagi intelijen, meningkatkan latihan bersama, dan penjualan senjata, termasuk kemungkinan jet tempur F-18 milik AS.
Pompeo akan melanjutkan kunjungannya dari India ke Sri Lanka, Maladewa, dan Indonesia yang semuanya memiliki peran kunci dalam lalu lintas maritim Samudra Hindia di mana China telah melemparkan bayangan yang lebih besar.
Menlu AS mengatakan pertemuannya akan meliputi diskusi tentang bagaimana negara-negara bebas dapat bekerja sama untuk menggagalkan ancaman yang ditimbulkan oleh Partai Komunis Tiongkok. (AFP/Channel News Asia)