Co-Founder The Intercept Undur Diri Karena Artikelnya Soal 'Anti-Biden' Disensor Rekannya Sendiri
Selain diminta menarik artikel tersebut, dirinya juga disarankan untuk tidak mempublikasikan artikel terkait 'anti-Biden' itu ke media manapun.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Jurnalis sekaligus salah satu dari tiga editor pendiri The Intercept, Glenn Greenwald telah mengumumkan pengunduran dirinya dari media yang ia dirikan.
Ia mengklaim bahwa hak kontrak 'kebebasan editorialnya' telah dilanggar oleh editor lain yang menuntut dirinya menghapus konten artikel yang mengkritik calon presiden dari Partai Demokrat sekaligus mantan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.
"Artikel yang disensor, berdasarkan email yang baru-baru ini terungkap dan kesaksian saksi, menimbulkan pertanyaan kritis tentang perilaku Biden," tulis Greenwald dalam memo pengunduran dirinya yang diterbitkan di Substack pada Kamis kemarin.
Ia menambahkan, selain diminta menarik artikel tersebut, dirinya juga disarankan untuk tidak mempublikasikan artikel terkait 'anti-Biden' itu ke media manapun.
"Seolah tidak puas hanya mencegah artikel ini tayang di media yang saya dirikan bersama, ia juga menuntut agar saya menahan diri dan tidak menggunakan hak kontrak terpisah saya untuk menerbitkan artikel ini di media lainnya," kata Greenwald.
Baca juga: Harry Styles Beri Dukungan Terhadap Calon Presiden Joe Biden Meski Bukan Orang Amerika
Ia sangat kecewa terkait sikap rekan kerjanya itu, padahal dirinya juga merupakan salah satu pendiri media tersebut.
"Tapi patologi, iliberalisme, dan mentalitas represif itulah yang menyebabkan munculnya lelucon aneh karena saya 'disensor' oleh media saya sendiri, ini hal yang aneh untuk The Intercept," tegas Greenwald.
Baca juga: Mengenal Jill Biden dan Melania Trump, Istri Calon Presiden AS Joe Biden dan Donald Trump
Dikutip dari laman Sputnik News, Jumat (30/10/2020) malam, Jurnalis itu pun seketika menjadi terkenal karena laporannya tentang dokumen rahasia yang dibocorkan oleh pelapor asal Amerika dan mantan subkontraktor Badan Keamanan Nasional (NSA), Edward Snowden.
Mengetahui koleganya 'berkicau', Editor-in-chief The Intercept Betsy Reed pun menyampaikan tanggapannya terkait pengunduran diri Greenwald kepada publik.
Reed menggambarkan sikap Greenwald sebagai orang dewasa yang sedang mengamuk atas ketidaksepakatan editorial, bahkan Greenwald menyebut dirinya sebagai 'korban'.
"Kami sangat menghormati jurnalis Glenn Greenwald sejak dulu, dan kami tetap bangga dengan banyaknya pekerjaan yang telah kami lakukan bersamanya selama enam tahun terakhir," tulis Reed.
Namun menurut Reed, Greenwald lah yang telah menyimpang dari akar jurnalistik aslinya, bukan The Intercept.
Sementara itu, Greenwald masih merasa kesal bahwa ini merupakan kali pertama tulisannya disensor.
"Ini adalah pertama kalinya dalam lima belas tahun, tulisan saya tentang politik saya disensor," papar Greenwald, menanggapi suntingan editor senior The Intercept, Peter Maass.
Ia juga kemudian mengirimkan email kepada editor tersebut pada Rabu pagi waktu setempat.
"Apa yang terjadi di sini sudah jelas, anda tahu bahwa anda tidak dapat secara eksplisit mengatakan kalau anda tidak ingin menerbitkan artikel ini. Karena tentu itu akan menimbulkan pertanyaan mengenai kandidat yang anda dan semua editor lainnya di TI (The Intercept) ingin menangkan dalam pemilihan 5 hari ke depan," pungkas Greenwald.