Pemilu AS 2020: Ini yang Paling Dikhawatirkan Eropa
Pemilu Amerika Serikat menjadi kekhawatiran tersendiri bagi negara-negara Eropa, khususnya Prancis dan Jerman.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Pemilu Amerika Serikat yang menampilkan Donald Trump-Mike Pence dan Joe Biden-Kamala Harris menjadi perhatian di seluruh dunia.
Pemilu AS 2020 ini juga menjadi kekhawatiran tersendiri bagi negara-negara Eropa, khususnya Prancis dan Jerman.
Mengutip CNN, kedua negara tengah 'menahan napas' sembari menunggu hasil Pemilu Presiden AS yang dijadwalkan pada 3 November 2020 mendatang.
Jerman dan Prancis mengakui masa depan hubungan trans-Atlantik telah menjaga perdamaian di Eropa selam tiga seperemat abad ini.
Untuk diketahui, trans-Atlantik merupakan jembatan untuk mempercepat komunikasi antara Amerika Serikat dengan benua Eropa.
Namun, ada pengakuan dari kedua negara, beberapa elemen kemitraan trans-Atlantik mungkin akan hilang tanpa dapat ditarik kemabli, terlepas dari siapa yang menang bulan depan.
Baca juga: Pemilu AS 2020: Meski Virus Corona Membayangi, Trump-Biden Masuki Pekan Terakhir Kampanye
Baca juga: 7 Seleb Dunia Pendukung Donald Trump di Pemilu AS 2020, Mertua Justin Bieber hingga Conor McGregor
Menurut Jana Puglierin, Kepala Kantor Dewan Eropa untuk Hubungan Luar Negeri (ECFR) Jerman mengatakan, ada cukup banyak ketidakpastian baik di Prancis dan Berlin tentang seberapa besar AS dapat dipercaya.
Dalam survei di seluruh dunia, ECFR menemukan, bahkan jika Biden terpilih, Prancis dan Jerman percaya Eropa harus "menjaga hubungan baik dengan AS, (tetapi) bersiap untuk melepaskan diri".
Namun, jika di Pemilu AS 2020 ini Trump yang menang, Belgia, Swedia, Austria dan Kroasia yakin persiapan melepaskan diri dari pengaruh AS diperlukan.
CNN menyebut, Prancis dan Jerman dalam banyak hal sama-sama putus asa.
Para pemimpin kedua negara inging AS kembali bergabung dengan Kesepakatan Iklim Paris dan Perjanjian Nuklir Iran (JCPOA), serta Organisasi Kesehatan Dunia.
Baca juga: Gelombang Biru di Pemilu AS Bisa Dorong Pelemahan Rupiah
Baca juga: Intelijen AS Tuding Rusia dan Iran Coba Pengaruhi Pemilu AS 2020
Mereka juga ingin AS mengambil peran bersama dalam perang melawan Covid-19 dan pengembangan vaksin dan perawatan virus corona.
Pada gilirannya, CNN menjelaskan, hal itu dapat meringankan jutaan pengangguran di sektor jasa di kedua negara yang mengharapkan kembalinya turis AS dan dolar yang sangat mereka butuhkan.
Tetapi, yang terpenting bagi Prancis dan Jerman, mereka ingin pemulihan hubungan trans-Atlantik.
Mereka tak bisa mengabaikan perasaan karena terus-menerus dianggap sebagai warga negara kelas dua.
Namun, hal yang paling mereka khawatirkan yakni pemerintahan Trump untuk kali kedua, presiden yang sama sekali tidak terikat dan tertekan.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)