Pilpres AS 2020: Trump Dapat Kecaman dari Warga Meksiko hingga Boneka Dibakar
Para pengunjuk rasa di Meksiko membakar boneka berwajah Presiden AS, Donald Trump. Aksi unjuk rasa itu berlangsung di perbatasan Meksiko-AS pada Sabtu
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Para pengunjuk rasa di Meksiko membakar boneka berwajah Presiden AS, Donald Trump.
Aksi unjuk rasa itu berlangsung di perbatasan Meksiko-AS pada Sabtu (31/10/2020).
Tidak hanya 'wajah' Trump yang dibakar, boneka berwarna hijau yang merepresentasikan agen patroli perbatasan juga dihanguskan demonstran.
Mereka mengutuk kebijakan migrasi Presiden Trump, sebagaimana dilaporkan Reuters.
Sekaligus mendesak warga Amerika Serikat untuk tidak memilihnya pada 3 November mendatang.
Lusinan aktivis migran berbaris di pagar pantai yang memisahkan Meksiko dengan AS, di Kota Tijuana.
Mereka meneriakkan sejumlah kecaman pada Trump.
Baca juga: Penelitian Stanford: Kampanye Trump Diyakini Sumbang 700 Kematian dan 30 Ribu Kasus Covid-19 di AS
Baca juga: H-2 Pilpres AS: Ketika Trump dan Biden Dibandingkan untuk Kebijakan Mengatasi China
"Trump, kami tidak akan membayar untuk tembok (perbatasan) Anda," teriak demonstran.
Setelah itu massa aksi membakar boneka Trump yang ditempel pada sebuah tongkat.
Demonstan menyerukan agar warga AS memilih penantang Trump dari Partai Demokrat, Joe Biden.
"Kami meminta orang-orang untuk memilih penentang Trump dan mendukung adanya harapan."
"Biden telah menjanjikan kami reformasi migrasi kemanusiaan, kami akan mengawasi untuk memastikan janji tersebut ditepati kali ini," kata Hugo Castro, seorang aktivis migran Meksiko-Amerika.
Trump dari Partai Republik akan menghadapi Joe Biden pada pemilihan 3 November mendatang.
Di hari itu, AS akan mendapat kepastian apakah Trump menjadi presiden 4 tahun lagi atau Joe Biden menggantikannya.
Trump sebelumnya pernah berjanji akan menghentikan imigrasi ilegal dari Meksiko.
Presiden menuduh Meksiko mengirim pemerkosa dan pembunuh ke Utara.
Trump bersikeras bahwa Meksiko akan membayar tembok perbatasan yang dia bangun di antara kedua negara ini.
Bahkan dia mendorong Presiden Andres Manuel Lopez Obrador untuk memperketat perbatasan Meksiko dari migran Amerika Tengah.
Di samping patung Trump, para demonstran membakar pinata agen patroli perbatasan.
Demo ini terjadi sepekan setelah seorang pria Meksiko tewas dalam pertengkaran dengan otoritas AS, dia mencoba menyeberang ke AS di perbatasan Tijuana-San Diego.
Trump Langsungkan Dua Hari Kampanye Final
Minggu (1/11/2020) ini, Presiden Trump melakukan kampanye terakhirnya selama dua hari di seluruh negara bagian medan pertempuran Pemilu 2020.
Dikutip dari Reuters, Trump berusaha menentang pemingutan suara dan memenangkan pemilihan atas Joe Biden.
Dalam menghadapi kemungkinan tak terpilih kembali, Trump akan berkampanye di negara-negara bagian yang kemungkinan berdampak besar pada periode keduanya.
Sementara itu Joe Biden akan berkampanye di Pennsylvania pada Minggu ini, negara bagian yang mungkin menentukan pemenang dalam pemilu.
Baca juga: Pilpres AS 2020: 4 Negara Asia yang Dukung Donald Trump Menang
Baca juga: Studi dari Stanford Menyebut 30 Ribu Kasus Covid-19 di AS Berasal dari 18 Rapat Umum Donald Trump
Pada Minggu dan Senin, Trump akan menggelar 10 aksi kampanye sebanyak lima kali sehari dan menjadikannya kampanye tersibuk.
Petahana dari Partai Republik ini bertujuan untuk menghasilkan momentum yang cukup untuk mendorong jumlah pemilih pada Selasa (3/11/2020).
Minggu ini, presiden akan mengadakan aksi unjuk rasa di Michigan, Iowa, North Carolina, Georgia, dan Florida.
Lalu Senin-nya kampanye dilakukan di North Carolina, Pennsylvania dan Wisconsin, dan dua di Michigan.
Trump akan menutup dua hari dengan reli itu pada larut malam pada Senin di Grand Rapids, Michigan.
Itu merupakan lokasi yang sama di mana dia menyelesaikan kampanyenya pada tahun 2016.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)