Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Catatan Rekor Pemilih Tertinggi Sepanjang Sejarah Pilpres Amerika Serikat

Saat ini Donald Trump dan Joe Biden sedang bersaing ketat memperebutkan suara rakyat Amerika nuntuk menjadi Presiden.

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Catatan Rekor Pemilih Tertinggi Sepanjang Sejarah Pilpres Amerika Serikat
Screenshot Facebook Melkysedek Tirtasaputra. WNI di South Philadelphia.
Warga berduyun-duyun antre hendak menggunakan hak pilihnya dalam Pilpres AS di sebuah polling station di 2100 S 24th South Philadelphia PA 19145, Selasa(3/11/2020) pagi. 

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON DC - Rakyat Amerika saat ini sedang menjalankan kewajibannya memberikan hak suara untuk menentukan Presiden mereka.

Saat ini Donald Trump dan Joe Biden sedang bersaing ketat memperebutkan suara rakyat Amerika.

Diketahui jumlah pemilih dalam pemilihan presiden Amerika Serikat 2020 sangat besar menurut standar terkini.

Namun, jumlah tersebut masih jauh dari angka rekor yang ditorehkan AS pada tahun 1876.

Baca juga: 3 Negara Bagian Jadi Perhatian Rakyat Amerika, Salah Satunya Wisconsin yang Dimenangkan Joe Biden

Associated Press, Rabu (4/11/2020), melaporkan pada tahun itu, tercatat 81,8 persen dari pemilih Amerika yang memenuhi syarat pergi ke tempat pemungutan suara.

Pemenang pemilu saat itu adalah Rutherford B Hayes dari Partai Republik, meskipun dia menerima suara lebih sedikit daripada lawannya, Samuel Tilden dari Partai Demokrat.

Baca juga: Kedubes AS Sampaikan Pernyataan Resmi Soal Pemilu Amerika Serikat

Karena 20 suara elektoral dipersengketakan, tidak ada yang memenangkan mayoritas dari Electoral College, pemilihan jatuh ke tangan Dewan Perwakilan Rakyat.

Diputuskan membentuk komisi yang memberikan jabatan presiden kepada Hayes.

Berita Rekomendasi

Tidak ada data yang dapat dipercaya tersedia sampai 1828.

Namun, selama dua pertiga terakhir abad ke-19, jumlah pemilih yang lebih dari 70 persen dari mereka yang memenuhi syarat adalah hal biasa.

Baca juga: Ekonomi Indonesia Sulit Membaik Jika Trump Memenangkan Pilpres Amerika Serikat?

Hal tersebut sering kali mencerminkan perselisihan yang tajam.

Jumlah pemilih tertinggi kedua, yaitu 81,2 persen, terjadi pada tahun 1860.

Saat itu Abraham Lincoln mengalahkan Stephen Douglas.

Bahkan sebelum Lincoln menjabat, tujuh negara bagian Selatan memisahkan diri.

Pada 1920 dan 1924, jumlah pemilih turun menjadi 49,2 persen dan 48,9 persen, karena perempuan mendapatkan hak pilih dan jumlah pemilih yang memenuhi syarat berlipat ganda.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas