Forbes: Trump Imbau Joe Biden Tak Klaim Kursi Kepresidenan seperti Dirinya
Forbes melaporkan, Donald Trump mengimbau agar rivalnya Joe Biden tidak mengklaim kursi kepresidenan seperti yang dia lakukan beberapa hari sebelumnya
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Forbes melaporkan, Donald Trump mengimbau agar rivalnya Joe Biden tidak mengklaim kursi kepresidenan seperti yang dia lakukan beberapa hari sebelumnya.
Dikutip Tribunnews, pesan tersebut disampaikan Trump melalui unggahan Twitter pada Jumat (6/11/2020)
"Joe Biden tidak harus secara salah mengklaim kantor Presiden," tulis Trump pada Jumat malam.
"Proses hukum sekarang akan dimulai," terang Trump.
Baca juga: Donald Trump Tidak Lagi Terima Perlakuan Spesial Twitter Jika Kalah dalam Pilpres Periode Ini
Baca juga: Joe Biden Tanggapi Keunggulannya atas Trump di Pemilu: Kami Akan Memenangkan Perlombaan Ini
Sebelumnya, Trump mengklaim kemenangannya pada Rabu dini hari, tak lama setelah pemungutan suara ditutup.
Sementara, Biden yang unggul dengan suara electoral lebih berhati-hati dalam menyampaikan pernyataan.
Pada Kamis kemarin, Biden menyatakan keyakinannya akan memenangkan Gedung Putih, tetapi tidak menyatakan dirinya sebagia pemenang.
Baca juga: Saat Biden Menikung Trump di Menit-menit Terakhir
Baca juga: Berkicau di Twitter, Donald Trump: Biden Jangan asal Klaim Jabatan Presiden
Proses hukum yang dirujuk Trump merupakan upaya kampanyenya untuk membantah mail-in ballot yang sebagian besar jatuh ke Biden.
Nevada, Georgia, dan Pennsylvania masing-masing disebut dapat menempatkan Biden lebih dari 270 suara elektoral.
Kampanye Biden mengatakan pihaknya yakin tentang kemenangan di negara bagian itu.
Bahkan jika Wisconsin dan Georgia melakukan penghitungan ulang, itu akan menang dalam pertempuran hukum apa pun.
"Saya memiliki keunggulan besar di semua negara bagian ini hingga larut malam pemilihan," tulis Trump dalam cuitannya pada Jumat.
Unggahan twit tersebut merupakan satu di antara klaim konspirasi tidak berdasar terbarunya tentang penghitungan surat suara masuk.
"Mungkin petunjuk ini akan kembali seiring proses hukum kami bergerak maju!" tambahnya.
Secara terpisah, Anggota Parlemen Republik di Oklahoma, Frank Lucas ikut memberikan komentar di Twitter.
"Pada akhirnya, kita semua harus menghormati hasil pemilu kita."
"Rakyat Amerika harus memiliki kepercayaan pada pemerintah kami dan mempercayai sistem pemilihan Amerika," tulis Lucas.