Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BREAKING NEWS: Kedutaan Arab Saudi di Belanda Ditembaki Orang Tak Dikenal

edutaan Arab Saudi di Den Haag, Belanda ditembaki oleh orang tidak dikenal sebelum matahari terbit pada Kamis (12/11/2020).

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in BREAKING NEWS: Kedutaan Arab Saudi di Belanda Ditembaki Orang Tak Dikenal
Fayez Nurdeldine/AFP

TRIBUNNEWS.COM,  DEN HAAG - Gedung Kedutaan Arab Saudi di Den Haag, Belanda ditembaki oleh orang tidak dikenal, sebelum matahari terbit pada Kamis (12/11/2020).

Kepolisian Belanda mengatakan, tidak ada yang terluka dalam insiden tersebut.

Hal itu disampaikan Juru bicara kepolisian Steven van Santen, seperti dilansir AP dan Reuters, Kamis (12/11/2020).

“Beberapa tembakan ditembakkan ke gedung di Den Haag tepat sebelum pukul 6 pagi,” jelasnya.

Baca juga: Soal Ledakan Bom di Jeddah, Arab Saudi, Prancis hingga Amerika Serikat Kompak Sebut Pengecut

Petugas menemukan sejumlah selongsong peluru di luar gedung dan media lokal menunjukkan gambar lubang peluru di jendela.

Motif penembakan masih belum diketahui dan aparat kepolisian masih menyelidiki kasus tersebut.

Ledakan di Jeddah

Berita Rekomendasi

Sebelumnya dilaporkan sebuah bom meledak di Jeddah, Arab Saudi, Rabu (11/11/2020) lalu.

Sedikitnya tiga orang terluka ketika sebuah alat peledak menghantam upacara internasional untuk memperingati akhir Perang Dunia I di sebuah pemakaman di kota Jeddah, Arab Saudi.

Bukan acara biasa, acara tersebut diketahui dihadiri oleh perwakilan beberapa negara.

Dilansir dari Aljazeera, acara dihadiri oleh Kedutaan Besar Prancis, Yunani, Italia, Inggris dan Amerika Serikat (AS).

Mereka pun sama-sama mengatakan serangan bom tersebut merupakan 'pengecut', dan mereka mengutuknya.


Menteri Timur Tengah dan Afrika Utara, James Cleverly, pun menuliskan cuitan di twitter.

"Serangan seperti itu terhadap orang yang tidak bersalah memalukan dan sepenuhnya tanpa keadilan," kata pernyataan itu, menambahkan bahwa mereka berjanji mendukung pemerintah Saudi saat mereka menyelidiki insiden tersebut.

Pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh kedutaan besar dari lima negara yang hadir mengatakan:

"Serangan seperti itu terhadap orang yang tidak bersalah memalukan dan sepenuhnya tanpa pembenaran." 

Baca juga: Ledakan Bom di Monumen Peringatan Perang Dunia I di Jeddah, 2 Orang Menjadi Korban

Baca juga: Ledakan Bom di Monumen Peringatan Perang Dunia I di Jeddah, 2 Orang Terluka

Baca juga: Ledakan di Jeddah Arab Saudi: 4 Orang Terluka, Prancis Waspada

Kementerian Luar Negeri Prancis mengatakan, upacara tahunan itu untuk memperingati berakhirnya Perang Dunia I dihadiri oleh beberapa konsulat, termasuk dari Prancis, menjadi sasaran serangan itu.

Prancis pun telah mendesak warganya untuk waspada maksimum di tengah ketegangan yang meningkat, setelah penyerang bulan lalu memenggal kepala seorang guru sekolah menengah Prancis yang menunjukkan karikatur Nabi Muhammad SAW di kelas.

"Secara khusus, lakukan kebijaksanaan dan jauhi semua pertemuan dan berhati-hatilah saat bergerak," kata pernyataan kementerian luar negeri, yang diedarkan kepada penduduk Prancis di Jeddah.

Bahan peledak menghantam upacara internasional untuk memperingati Perang Dunia I pada Rabu (11/11/2020) di Jeddah, Arab Saudi, sekira dua orang dilaporkan terluka.
Bahan peledak menghantam upacara internasional untuk memperingati Perang Dunia I pada Rabu (11/11/2020) di Jeddah, Arab Saudi, sekira dua orang dilaporkan terluka. (Fayez Nurdeldine/AFP)

Kedutaan Prancis di UEA juga meminta warga Prancis untuk tetap waspada setelah serangan itu.

Dilansir dari Independent.co.uk, Nadia Chaaya, seorang pejabat yang mewakili warga negara Prancis yang tinggal di Arab Saudi, menghadiri upacara ketika diserang.  

Dia mengatakan kepada Associated Press bahwa ada sekitar 20 orang dari berbagai negara yang hadir.

Dia sebelumnya mengatakan kepada jaringan Prancis BFM bahwa dia mendengar ledakan ketika konsul jenderal Prancis mendekati akhir pidatonya.

“Kami tentu saja dalam mode panik… kami sangat takut untuk melihat apakah akan ada gelombang kedua,” katanya.

Sementara itu, seorang Pejabat Saudi mengatakan bahwa penyelidikan sedang dilakukan.

(Tribun Solo/AP/Reuters)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas