Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Konflik Nagarno-Karabakh, PM Armenia Abaikan Ultimatum Tuntut Pengunduran Dirinya

PM Armenia Nikol Pashinyan mengabaikan ultimatum pengunjuk rasa yang minta dia berhenti karena kesepakatan mengakhiri pertempuran di Nagorno-Karabakh

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Konflik Nagarno-Karabakh, PM Armenia Abaikan Ultimatum Tuntut Pengunduran Dirinya
IG Nikol Pashinyan
Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan mengabaikan ultimatum para pengunjuk rasa yang meminta dia berhenti karena kesepakatan untuk mengakhiri pertempuran di Nagorno-Karabakh. 

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan mengabaikan ultimatum para pengunjuk rasa yang meminta dia berhenti karena kesepakatan untuk mengakhiri pertempuran di Nagorno-Karabakh.

Ditekan oleh partai-partai oposisi, Parlemen Armenia diperkirakan akan mengadakan sesi darurat tentang masa depan politik Pashinyan.

Di bawah kesepakatan yang ditengahi Rusia, Azerbaijan mempertahankan wilayah yang telah direbutnya.

Mengutip BBC, ratusan penjaga perdamaian Rusia sudah dikerahkan di daerah sengketa.

Baca juga: 6 Minggu Perang, Armenia, Azerbaijan & Rusia Sepakat Damai dan Akhiri Konflik Nagarno-Karabakh

Baca juga: Konflik di Nagarno-Karabakh Masih Berlanjut, Azerbaijan Klaim Armenia Langgar Gencatan Senjata

PM Armenia Nikol Pashinyan
Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan mengabaikan ultimatum para pengunjuk rasa yang meminta dia berhenti karena kesepakatan untuk mengakhiri pertempuran di Nagorno-Karabakh.

Presiden Turki mengatakan pada Rabu (11/11/2020), pihaknya telah menandatangani kesepakatan dengan Rusia dan akan ambil bagian dalam "Pasukan Perdamaian Gabungan" untuk memantau kesepakatan tersebut.

Nagorno-Karabakh adalah daerah kantong yang diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan.

Tetapi telah dikuasai oleh etnis Armenia sejak gencatan senjata tahun 1994.

BERITA TERKAIT

Dalam enam minggu terakhir, pertempuran Azerbaijan tidak hanya merebut kembali daerah-daerah di sekitar kantong tetapi juga telah merebut kota utama Shusha di dalamnya.

Baca juga: Azerbaijan Hancurkan Gudang Amunisi Tentara Armenia

PM Armenia Didemo

Lebih jauh, ribuan pengunjuk rasa di Freedom Square di Ibu Kota Armenia.

Mereka meneriakkan "Nikol adalah pengkhianat" dan "Nikol, pergi".

Para demonstran juga mencela keputusan Pashinyan atas kesepakatan damai dengan Azerbaijan.

Meski Armenia dalam keadaan darurat militer dan aksi unjuk rasa dilarang, mereka tetap turun ke jalan dan mendemo sang Perdana Menteri.

Diketahui, Perdana Menteri Armenia itu didesak untuk mengundurkan diri pada tengah malam (21:00 GMT).

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas