Trump Gagal Move On, Ini Sederet Politisi Partai Republik yang Ucapkan Selamat kepada Joe Biden
Sekelompok kecil anggota Republik yang tidak mendukung kembali pencalonan petahana Donald Trump, memberikan selamat ke Biden
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Sekelompok kecil anggota Republik yang memiliki nama besar dan tidak mendukung kembali pencalonan petahana Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS), perlahan memberi ucapan selamat kepada Joe Biden dan Kamala Harris.
Keduanya menjadi Presiden dan Wakil Presiden Terpilih versi suara elektoral.
Baca juga: Paus Fransiskus Ucapkan Selamat pada Joe Biden, Presiden Katolik Kedua dalam Sejarah AS
Kendati demikian, Trump terus menolak untuk mengakui kemenangan kandidat Presiden dari Partai Demokrat Joe Biden dalam Pemilu AS yang dihelat 3 November lalu itu.
Begitu pula sebagian besar koleganya dari Partai Republik yang menduduki Kongres AS dan posisi lainnya, mereka belum mengakui kemenangan Demokrat.
Baca juga: Anggota DPR Ingatkan Joe Biden Tidak Politisasi Masalah HAM di Papua
Bahkan seorang pejabat Trump yang memiliki posisi di Administrasi Layanan Umum pun menolak menandatangani surat yang memungkinkan pembukaan akses ke sumber daya pemerintah untuk transisi presiden AS.
Dikutip dari laman NBC News, Jumat (13/11/2020), berikut anggota Partai Republik yang secara terbuka mengakui Biden dan Harris sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih AS.
Senator
1. Mitt Romney
Senator asal negara bagian Utah ini menyampaikan ucapan selamatnya kepada Presiden Terpilih dan Wakil Presiden Terpilih itu atas nama dirinya dan istrinya, Ann, dalam sebuah pernyataan di akun Twitter pribadinya.
"Kami mengenal mereka berdua (Biden dan Harris) sebagai orang yang memiliki niat baik dan karakter yang mengagumkan. Kami berdoa agar Tuhan memberkati mereka di hari-hari dan tahun-tahun mendatang," cuit Romney.
Ia juga mengatakan kepada wartawan pada 10 November lalu bahwa Biden harus diberi akses untuk memulai masa transisi ini.
"Ini sangat penting bagi kepentingan nasional kita, kepentingan kebijakan luar negeri kita, kepentingan keamanan nasional, untuk memastikan bahwa jika ada tim baru yang mungkin menjadi tim kepemimpinan, secepat mungkin mereka harus diberikan semua akses," kata Romney kepada NBC News.
2. Susan Collins