Mantan PM Jepang Shinzo Abe Dianugerahi Medali Kehormatan dari IOC
Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mendapat medali kehormatan, Distinguished Service "Olympic Order" dari International Olympic Committee.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mendapat medali kehormatan, Distinguished Service "Olympic Order" dari International Olympic Committee (IOC).
Shinzo Abe dianugerahi penghargaan karena berkontribusi pada penyebaran dan pengembangan Olimpiade dari tahap mengundang Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo.
"Turnamen Olimpiade Tokyo akan menjadi turnamen yang merayakan kebangsawanan manusia, dan akan berdiri lagi dan kita tidak peduli seberapa besar tekanan yang akan dihadapi nantinya. Kita akan berjuang terus melawan virus corona. Oleh karena itu kita menekankan pentingnya penyelenggaraan Olimpiade Tokyo tahun depan," kata mantan PM Jepang Shinzo Abe, Senin (16/11/2020) siang.
Mantan Perdana Menteri Abe bertindak sebagai pembawa bendera dari tahap penawaran Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo, dan pada bulan Maret, setelah penyebaran infeksi virus corona mengusulkan kepada IOC penundaan dalam satu tahun, pertama kali dalam sejarah turnamen Olimpiade.
Baca juga: Ketua IOC Beri Lampu Hijau kepada PM Jepang, Penyelenggaraan Olimpiade 2021 Tetap Dilaksanakan
Upacara penghargaan diadakan di "Museum Olimpiade Jepang" di Tokyo pada sore hari ini.
Abe diberikan medali emas, yang merupakan bagian tertinggi dari "Tatanan Olimpiade", oleh Presiden IOC Thomas Bach selama kunjungannya ke Jepang.
"Olympic Order" adalah lencana prestasi yang diberikan kepada mereka yang telah berkontribusi pada penyebaran dan perkembangan Olimpiade dan semangat Olimpiade.
Orang Jepang yang menerima medali emas adalah Yoshiaki Tsutsumi, yang merupakan ketua JOC (Komite Olimpiade Jepang) dan miliarder Jepang.
Sedangkan Abe adalah orang ketiga yang menerima medali tersebut.
Melihat kembali pidato mantan Perdana Menteri Abe pada Sidang Umum IOC 2013, yang diputuskan untuk mengadakan Konvensi Tokyo.
"Kami meyakinkan anggota IOC dan Abe memainkan peran utama dalam menghilangkan keraguan tentang status persiapan. Juga, keputusan historis untuk menunda turnamen adalah karena kepercayaan dan pengertian kami yang dalam kepada Abe," ungkap Bach.
Sementara itu telah terbit buku baru yang sangat menarik, "Rahasia Ninja di Jepang" mengenai berbagai hal rahasia terkait "mata-mata" ninja yang beroperasi di Jepang sejak ratusan lalu lalu, informasi lebih lanjut ke: info@ninjaindonesia.com
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.