Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sekutu Donald Trump Dikabarkan Berencana Membeli Newsmax untuk Dijadikan Saingan Fox News

Sekutu Presiden Donald Trump sedang memikirkan kemungkinan untuk mengakuisisi dan berinvestasi di outlet Newsmax demi mendirikan pesaing Fox News

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
zoom-in Sekutu Donald Trump Dikabarkan Berencana Membeli Newsmax untuk Dijadikan Saingan Fox News
The Daily Beast
Donald Trump dan Fox News - Sekutu Donald Trump Dikabarkan Berencana Membeli Newsmax untuk Dijadikan Saingan Fox News 

TRIBUNNEWS.COM - Sekutu Presiden Donald Trump sedang memikirkan kemungkinan untuk mengakuisisi dan berinvestasi di outlet konservatif Newsmax demi mendirikan pesaing Fox News Channel, Wall Street Journal melaporkan.

Diskusi sedang berlangsung antara Newsmax dan Hicks Equity Partners, sebuah perusahaan investasi yang terhubung dengan Komite Nasional Republik, menurut Journal.

Kesepakatan itu akan mencakup layanan streaming video.

Pakar media percaya penonton "setia" Fox News telah beralih ke Newsmax setelah Fox menyatakan Joe Biden sebagai pemenang Pilpres Amerika 2020.

Baca juga: Puluhan Anggota Pasukan Pengamanan Presiden Donald Trump Terinfeksi Covid-19

Baca juga: Walau Tak Kunjung Akui Kekalahannya, Donald Trump Bakal Deklarasi Maju Pilpres Amerika Serikat 2024

Ekspresi lesu Presiden AS Donald Trump saat mengepalkan tinjunya setelah berbicara pada malam pemilihan di Ruang Timur Gedung Putih di Washington, DC, 4 November 2020. Orang dalam Gedung Putih mengungkapkan, di balik ngototnya Trump menolak hasil Pilpres AS, Trump dilanda ketakutan akan dipenjara bila ia tidak jadi presiden karena begitu banyaknya tuntutan hukum terhadapnya.
Ekspresi lesu Presiden AS Donald Trump saat mengepalkan tinjunya setelah berbicara pada malam pemilihan di Ruang Timur Gedung Putih di Washington, DC, 4 November 2020. Orang dalam Gedung Putih mengungkapkan, di balik ngototnya Trump menolak hasil Pilpres AS, Trump dilanda ketakutan akan dipenjara bila ia tidak jadi presiden karena begitu banyaknya tuntutan hukum terhadapnya. (MANDEL NGAN / AFP)

Sejumlah media telah mendeklarasikan kemenangan Biden sejak 6 November lalu.

Namun Trump mengecam kemenangan Biden dan mengklaim Biden menang karena curang.

Newsmax telah mendukung Trump atas klaim yang tidak berdasar itu.

Berita Rekomendasi

Outlet tersebut bahkan mulai membidik Fox News, mengkritik tuan rumahnya karena menentang klaim Trump, hasil pemilihan yang mendukung Biden tidak valid.

Trump kini telah menentang Fox News.

Padahal, Trump dulunya selalu membela Fox yang kerap disebut "media berita palsu".

"Peringkat siang hari @FoxNews benar-benar runtuh," tulis Trump minggu lalu.

"Siang hari di akhir pekan bahkan LEBIH BURUK."

"Sangat menyedihkan melihat ini terjadi, tetapi mereka lupa apa yang membuat mereka sukses, apa yang membuat mereka sukses."

"Mereka melupakan Angsa Emas. Perbedaan terbesar antara Pemilu 2016 dan 2020, adalah @FoxNews!"

Belum jelas apakah kesepakatan Newsmax telah dibuat.

Tetapi sejak minggu pemilihan, Newsmax telah menerima peningkatan tajam 156% untuk jumlah penontonnya, menurut Wall Street Journal.

Minggu lalu, Newsmax mendapat 1 juta penonton selama jam tayang utama TV, Journal melaporkan.

Ketika dihubungi untuk memberikan komentar, CEO Fox Corp. Lachlan Murdoch berkata, "Kami menyukai persaingan."

"Kami selalu berkembang pesat dengan persaingan," kata Murdoch.

"Dan kami memiliki persaingan yang kuat sekarang."

"Saya akan mengatakan satu-satunya perbedaan hari ini dibandingkan beberapa tahun yang lalu, karena pemirsa kami telah tumbuh dan jangkauan kami telah berkembang."

"Kami melihat persaingan kami tidak lagi hanya sebagai penyedia berita kabel, tetapi juga sebagai jaringan penyiaran tradisional."

"Dan, seperti yang Anda ketahui, Fox News telah menjadi jaringan nomor satu, termasuk jaringan penyiaran sekarang, seperti yang saya sebutkan, dari Hari Buruh hingga hari pemilihan."

Sementara itu, Trump telah mengakui kemenangan Joe Biden tapi kemenangan itu adalah hasil dari kecurangan, ujarnya.

Donald Trump untuk pertama kali tampaknya mengakui kemenangan Joe Biden dari Partai Demokrat atas Pilpres AS 2020.

Tetapi, Trump kembali mengklaim bahwa pemungutan suara dalam Pilpres AS telah dicurangi.

"Dia menang karena pemilihannya curang," cuitan Trump pada Minggu (15/11/2020).

 

"Saya tidak mengakui apa-apa," tulis Trump dalam twit lain tak lama setelah itu.

Sementara itu, Kepala staf Biden yang baru, Ron Klain, menolak sebagian besar klaim Trump atas kemenangan Joe Biden dalam wawancara pada Minggu kemarin.

"Jika Presiden (Donald Trump) siap menerima kenyataan itu, itu positif," kata Klain pada program Meet the Press NBC.

Namun, dia menambahkan: "Umpan Twitter Donald Trump tidak menjadikan Joe Biden presiden atau bukan presiden, rakyat Amerika yang melakukannya."

Presiden AS Donald Trump setelah menyampaikan update tentang
Presiden AS Donald Trump setelah menyampaikan update tentang "Operation Warp Speed" di Rose Garden Gedung Putih di Washington, DC pada 13 November 2020. (MANDEL NGAN / AFP)

Al Jazeera melaporkan, media berita Amerika Serikat memproyeksikan Biden sebagai pemenang Pilpres AS 2020 pada 7 November kemarin.

Biden berhasil mengumpulkan 290 suara elektoral, sementara Donald Trump mencatat 214 elektoral.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas