Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gideon Sa'ar Ditawari Jadi Menlu setelah Netanyahu Pecat Yoav Gallant dan Diganti Israel Katz

Gideon Sa'ar ditawari menjadi Menteri Luar Negeri setelah PM Israel Netanyahu memecat Yoav Gallant, yang kemudian diganti Israel Katz.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
zoom-in Gideon Sa'ar Ditawari Jadi Menlu setelah Netanyahu Pecat Yoav Gallant dan Diganti Israel Katz
Flash90
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan Menteri Dalam Negeri saat itu Gideon Sa'ar, di Knesset, 9 Juli 2013. 

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menawarkan posisi Menteri Luar Negeri kepada anggota Partai Likud-nya, Gideon Sa'ar.

Kabar ini menyusul pemecatan Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, yang kemudian diganti dengan Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz.

Posisi Israel Katz sebagai Menteri Luar Negeri kemudian ditawarkan kepada Gideon Sa'ar.

Pemecatan Yoav Gallant yang diumumkan pada Selasa (5/11/2024) malam waktu setempat, merupakan bentuk kekecewaan Netanyahu terhadapnya selama beberapa bulan terakhir.

"Sayangnya, selama beberapa bulan terakhir, kepercayaan telah rusak antara saya dan Menteri Pertahanan (Yoav Gallant). Kesenjangan ini disertai dengan pernyataan dan tindakan yang bertentangan dengan keputusan pemerintah dan keputusan kabinet," kata Netanyahu dalam pernyataannya, seperti diberitakan Channel12.

Netanyahu mengklaim telah melakukan banyak upaya untuk menjembatani masalah tersebut namun gagal.

Perdana Menteri Israel itu menekankan masalah kesenjangan di pemerintahan Israel telah disadari oleh masyarakat dan musuh.

Berita Rekomendasi

"Krisis kepercayaan yang meluas antara saya dan Menteri Keamanan telah diketahui semua orang, dan krisis ini tidak memungkinkan perang untuk terus dikelola dengan baik," jelas Netanyahu.

Surat tersebut dikirimkan kepada Yoav Gallant yang mengatakan jabatannya sebagai Menteri Pertahanan Israel akan berakhir dalam waktu 48 jam.

Sebelumnya, surat kabar Haaretz mengutip sumber dekat Netanyahu yang mengatakan Perdana Menteri tersebut akan memecat Yoav Gallant lebih cepat namun menundanya karena masalah keamanan di kantornya.

Renggangnya hubungan Netanyahu dan Yoav Gallant telah lama diberitakan selama berbulan-bulan, menyusul perbedaan pendapat di antara keduanya mengenai jalannya apa yang disebutnya perang di Jalur Gaza.

Baca juga: Profil Yoav Gallant, Menhan Israel 2 Kali Dipecat Netanyahu, Pernah Jadi Komando Selatan IDF

Jumlah Korban di Jalur Gaza

Jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 43.204 jiwa dan 101.640 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Jumat (1/11/2024) menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Wafa Palestine.

Sebelumnya, Israel mulai menyerang Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak pendirian Israel di Palestina pada tahun 1948.

Israel mengklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 sandera Palestina pada akhir November 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas