Penghitungan Ulang Surat Suara di Georgia hampir Selesai
Komisi Pemilihan di negara bagian Georgia, Amerika Serikat akan segera merilis hasil penghitungan ulang surat suara Pilpres AS 2020.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie

TRIBUNNEWS.COM – Komisi Pemilihan di negara bagian Georgia, Amerika Serikat akan segera merilis hasil penghitungan ulang surat suara Pilpres AS 2020.
Badan audit negara bagian menjadwalkan, penghitungan ulang surat suara di Georgia selesai pada Rabu (18/11/2020).
Wakil Menteri Luar Negeri Jordan Fuchs mengatakan, hasil penghitungan ulang surat suara diharapkan dapat dirilis pada Kamis pagi (19/11/2020).
Risil hasil audit penghitungan ulang surat suara ditunda karena satu daerah belum menyelesaikan pekerjaannya.
Baca juga: Tim Kampanye Minta Hakim Nyatakan Trump Sebagai Pemenang di Pennsylvania
Baca juga: Di Twitter, Trump Pecat Kepala Keamanan Siber Pemilu AS yang Sebut Tak Ada Kecurangan

“Mereka menghitungnya sekarang dan demi akurasi, kami membiarkan mereka menyelesaikan proses itu,” kata Fuchs kepada CNN.
Sehingga, lanjut Fuchs, Komisi Pemilihan Georgia dapat merilis laporan audit yang paling mutakhir dan akurat.
Dua Distrik di Georgia Unggah Hasil Audit Kamis Siang (19/11/2020).
Dua dari distrik terbesar di Georgia, Cobb dan Gwinnett, mengunggah hasil penghitungan ulang surat suara secara manual sebelum Kamis siang (19/11/2020) waktu setempat, seperti yang direncanakan.
Berdasarkan peraturan hukum, Georgia harus mengesahkan hasil pemungutan suara pada Jumat ini (20/11/2020).
Baca juga: Mantan Penasihat Keamanan Nasional AS Khawatir Trump Pecat Banyak Pejabat Jelang Transisi
Baca juga: Dibalik Adegan Ikonik Donald Trump di Film Home Alone 2, Ternyata Ada Sebuah Pemaksaan Ini

Basis Partai Republik
Sengatan Trump di Georgia yang merah tak lagi terasa.
Para penduduk pinggiran kota melawan Trump, ketika pemilih kulit hitam memperkuat perolehan suara untuk Biden.
Georgia menjadi medan pertempuran partai politik yang menentukan laju menuju Gedung Putih.
Ketika penghitungan ulang surat suara berlangsung, Presiden ke-45 AS terus melempar cuitan dan tetap menyanggah pemungutan suara dicurangi.