Kim Han Sol, Keponakan Pimpinan Korea Utara Kim Jong Un Dikabarkan Menghilang Setelah Bertemu CIA
Kim Han Sol, keponakan pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un, dikabarkan menghilang setelah bertemu badan intelijen Amerika Serikat CIA.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi

Khawatir akan hidupnya yang terancam, dia menghubungi kelompok ‘Free Joseon’ dan memberi tahu mereka, bahwa dia harus segera pergi dari Makau sesegera mungkin.
Dia sempat diperkenalkan dengan gerakan ‘Free Joseon’ pada 2013 dan menyatakan minatnya untuk bergabung guna mengungkap pelanggaran hak asasi manusia di Korea Utara.
Dikatakan dia sempat bertemu anggota kelompok itu di Tapei, Taiwan, dua hari setelah ayahnya terbunuh.
Di sana ia diklaim telah naik pesawat untuk mencari suaka di Amsterdam, Belanda.
Namun, Han Sol sebenarnya tidak pernah tiba di Amsterdam.
Dua agen CIA mencegatnya di Tapei dan kemudian membawanya ke dalam tempat persembunyian untuk memastikan perlindungan dan keselamatan diri keponakan Kim Jong Un.
Penampilan terakhir Han Sol di depan publik adalah dalam video yang dirilis Free Joseon beberapa minggu setelah kematian ayahnya.
Dalam video berdurasi 40 detik itu, dia berkata: "Nama saya Kim Han Sol, dari Korea Utara, bagian dari keluarga Kim. Ini pasporku.”
"Ayahku telah dibunuh beberapa hari yang lalu. Saat ini aku bersama ibu dan adikku," ucapnya saat itu.
Hong menggambarkan ibu Han Sol sebagai wanita paruh baya yang cantik dengan celana jeans, sementara adik perempuannya fasih berbahasa Inggris dan mengingatkannya pada seorang remaja Amerika.
Dia juga mengklaim bahwa keponakan Kim Jong Un itu suka berbicara tentang pergi memancing dengan kakeknya.
Aktivis itu berasumsi bahwa Han Sol berembunyi dan mencari suaka di negara lain.
Akan tetapi Hong mengatakan kelompoknya telah membuat kesalahan menyerahkannya kepada CIA.
Ayah Han Sol meninggal setelah diserang dengan racun saraf VX saat dia berjalan di Kuala Lumpur International Aiport.