Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Konflik Ethiopia: Apa yang Dipertengkarkan dan Mengapa?

Ethiopia tengah menghadapi perang saudara antara pasukan pemerintah dan pasukan etnis di wilayah utara Tigray yang menyebabkan warga mengungsi

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Gigih
zoom-in Konflik Ethiopia: Apa yang Dipertengkarkan dan Mengapa?
Sky News
Pasukan pemerintah Ethiopia di Tigray - Konflik Ethiopia: Apa yang Dipertengkarkan dan Mengapa? 

Tigray memiliki pasukan paramiliter dan milisi lokal sekitar 250.000 orang, menurut International Crisis Group.

Seorang pria milisi dari wilayah Amhara bersiap untuk bertarung bersama pasukan pemerintah di Tigray
Seorang pria milisi dari wilayah Amhara bersiap untuk bertarung bersama pasukan pemerintah di Tigray (Sky News)

Mengapa konflik terjadi sekarang?

Sebelum Abiy yang populis terpilih sebagai PM pada tahun 2018 dengan bantuan protes anti-pemerintah, Ethiopia diperintah oleh TPLF sebagai bagian dari koalisi setelah menggulingkan bekas kediktatoran pada tahun 1991.

Pemerintah saat ini mengatakan telah bekerja keras untuk memasukkan anggota dari bekas koalisi yang berkuasa dan kelompok etnis yang sebelumnya dikecualikan, tetapi belum termasuk TPLF.

Tigray secara terbuka menolak seruan Abiy untuk mempersatukan negara dengan meningkatkan kekuasaan pemerintah pusat, seperti halnya daerah dan kelompok etnis lainnya.

TPLF memandang koalisi yang berkuasa itu ilegal dan setelah Abiy membatalkan pemilihan karena COVID-19, mereka membentuk dewan pemilihan sendiri untuk mengawasi pemilihan daerah pada bulan September.

Abiy mengatakan dia tidak mengakui hasil pemilihan tersebut dan melarang jurnalis asing bepergian ke Tigray untuk mendokumentasikan pemilihan.

Berita Rekomendasi

Pemerintah di Addis Ababa memilih untuk memotong dana ke TPLF pada bulan Oktober, yang selanjutnya membuat marah para pemimpinnya.

Perdana Menteri Ethiopia Aiby Ahmed
Perdana Menteri Ethiopia Aiby Ahmed (Sky News)

Bagaimana konflik ini mempengaruhi warga sipil?

Puluhan ribu warga Ethiopia telah meninggalkan Tigray ke Sudan sejak awal November.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan 200.000 orang akan melarikan diri dalam enam bulan.

PBB mengatakan 6.000 pengungsi memasuki Sudan setiap hari, dengan lebih dari 31.000 telah menyeberang pada 20 November.

Tigray sudah menjadi rumah bagi sebanyak 200.000 pengungsi dan orang terlantar, kata badan-badan PBB.

Kelompok bantuan mengatakan mereka dilarang membantu di Tigray dan wartawan juga dilarang masuk untuk melaporkan apa yang terjadi.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas