Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Donald Trump Akhirnya Bersedia Tinggalkan Gedung Putih Meski Tetap Merasa Dicurangi

Presiden petahana AS, Donald Trump akhirnya menjawab pertanyaan pers soal rencananya meninggalkan Gedung Putih.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Donald Trump Akhirnya Bersedia Tinggalkan Gedung Putih Meski Tetap Merasa Dicurangi
ANDREW CABALLERO-REYNOLDS / AFP
Presiden AS Donald Trump berbicara kepada wartawan setelah berpartisipasi dalam telekonferensi Thanksgiving dengan anggota Militer Amerika Serikat, di Gedung Putih di Washington, DC, pada 26 November 2020. 

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Presiden petahana AS, Donald Trump akhirnya menjawab pertanyaan pers soal rencananya meninggalkan Gedung Putih.

Pada Kamis (26/11/2020), untuk pertama kalinya Trump mengaku akan meninggalkan jabatannya jika Electoral College memilih presiden terpilih Joe Biden.

Namun, dikutip dari CNN, Trump masih belum mengakui kekalahan dan belum menyerah. 

"Tentu saya akan, dan Anda tahu itu," kata Trump saat ditanya reporter soal rencananya meninggalkan Gedung Putih jika Biden dinyatakan sebagai pemenang 14 Desember nanti.

"Saya akan dan, Anda tahu itu."

Kendati demikian, Trump mengaku sulit menerima kekalahannya.

"Ini akan menjadi hal yang sangat sulit untuk diakui karena kami tahu ada penipuan besar-besaran," kata Trump tanpa bukti.

Berita Rekomendasi

"Itu adalah pemilihan yang curang pada tingkat tertinggi."

Baca juga: Berpidato pada Pasukan AS, Trump: Pengiriman Vaksin Virus Corona Dimulai Minggu Depan  

Baca juga: Donald Trump Sebut akan Tinggalkan Gedung Putih Jika Electoral College Memilih Joe Biden

Presiden Donald Trump dan mantan Presiden Barack Obama berbicara di tangga Timur depan Capitol AS setelah upacara pelantikan pada 20 Januari 2017 di Washington, DC.
Presiden Donald Trump dan mantan Presiden Barack Obama berbicara di tangga Timur depan Capitol AS setelah upacara pelantikan pada 20 Januari 2017 di Washington, DC. (Robyn BECK / AFP)

"Mengenai apakah kita bisa membuat ini bergerak cepat atau tidak, karena waktu tidak ada di pihak kita, segala sesuatu ada di pihak kita, fakta ada di pihak kita, ini adalah penipuan besar-besaran," tambah suami Melania Trump ini.

Presiden Trump tanpa bukti menambahkan bahwa jika Biden menang, maka Electoral College melakukan kesalahan.

Menurutnya pemilihan kali ini adalah penipuan.

Dengan menekankan pernyatannya itu, Trump sempat bicara dengan nada tinggi dengan reporter tersebut.

"Jangan bicara seperti itu kepada saya. Saya Presiden Amerika Serikat."

"Jangan pernah bicara seperti itu kepada presiden," katanya.

Kamis lalu, merupakan kali pertama Trump mau menjawab pertanyaan dari pers sejak pemilihan berlangsung.

Sejak media memproyeksikan kemenangan Joe Biden, Trump terus menyangkal kekalahannya.

Bahkan dia mendorong klaim-klaim konspirasi penipuan pemilu tanpa dasar.

Menurutnya masa jabatan keduanya 'dicuri' berujung upaya hukum untuk membatalkan hasil perhitungan suara.

Baca juga: Donald Trump Akui Siap Tinggalkan Gedung Putih, tapi Tetap Tak Mau Terima Kekalahan

Baca juga: Presiden China Xi Jinping Akhirnya Beri Selamat pada Joe Biden sebagai Presiden Terpilih AS

csdcscs
csdcscs (china-embassy.org)

Hal ini ditanggapi jubir kampanye Biden Andrew Bates yang mengatakan pemerintah AS sangat mampu mengawal penyusup keluar dari Gedung Putih, dalam pernyataannya awal November ini.

Hingga saat ini, tuntutan hukum kampanye Trump telah berulang kali diberhentikan atau dibatalkan.

Sementara itu awal pekan ini, Administrasi Layanan Umum (GSA) memberi tahu Biden bahwa pemerintahan Trump siap untuk memulai proses transisi formal.

Surat GSA menandai langkah pertama pemerintah untuk mengakui kekalahan Trump.

"Kasus kami SANGAT berlanjut, kami akan terus berjuang dengan baik, dan saya yakin kami akan menang!" kata Trump beberapa saat setelah kabar mengenai surat GSA dirilis media.

Dilansir Reuters, kandidat presiden AS bisa memenangkan kursi kepresidenan dengan minimal mengantongi 270 suara elektoral. 

Biden memenangkan pemilihan dengan 306 suara Electoral College, melebihi standar 270 suara yang dibutukan.

Di sisi lain Trump hanya memiliki 232 suara elektoral.

Para pemilih dijadwalkan akan bertemu pada 14 Desember nanti untuk meresmikan hasil pemilu.

Biden juga memimpin Trump dengan lebih dari 6 juta dalam penghitungan suara populer.

Di Mana Biden dan Trump saat Thanksgiving Ini?

Biden dan Trump sama-sama memilih tinggal di rumah untuk merayakan Thanksgiving, Kamis (26/11/2020) di tengah pandemi ini.

Biden menghabiskan liburannya di kota pantai kecil Rehoboth, Delaware, di mana dia dan istrinya Jill memiliki rumah peristirahatan.

Keluarga Biden menjamu putrinya Ashley Biden dan suaminya Dr. Howard Kerin untuk makan malam.

Mantan wapres AS ini mengatakan biasanya dia akan menghabiskan Thanksgiving di Pulau Nantucket, Massachusetts.

Tetapi tahun ini dia memutuskan tetap ada di Delaware.

"Hanya dengan kelompok kecil. di sekitar meja makan kami (karena pandemi)," katanya.

Dalam pidatonya Rabu (25/11/2020), Biden mengatakan bahwa orang Amerika membuat pengorbanan bersama untuk seluruh negara.

Baca juga: Barack Obama Kritik Donald Trump Soal Penanganan Pandemi Covid-19 di AS: Tidak Terorganisir

Baca juga: Trump Maafkan Mantan Penasihat Keamanan Michael Flynn yang Berbohong Kepada FBI soal Rusia

Presiden AS Donald Trump tiba untuk menyampaikan sambutan di pasar saham di Brady Briefing Room Gedung Putih di Washington, DC pada 24 November 2020.
Presiden AS Donald Trump tiba untuk menyampaikan sambutan di pasar saham di Brady Briefing Room Gedung Putih di Washington, DC pada 24 November 2020. (MANDEL NGAN / AFP)

Dia menghimbau agar masyarakat tetap tinggal di rumah bersama keluarga dekat.

"Saya tahu ini bukanlah cara yang diharapkan banyak dari kita untuk menghabiskan liburan kita. Kami tahu bahwa tindakan kecil tinggal di rumah adalah hadiah untuk sesama orang Amerika," kata Biden.

Trump sering merayakan liburannya di resor Mar-a-Largo miliknya di Florida.

Namun kali ini, dia memilih tinggal di Washington dan menghabiskan paginya bermain golf di Trump National Golf Club di Virginia.

Jauh berbeda dari tahun lalu ketika dia melakukan kunjungan mendadak ke Afghanistan.

Di sana dia menyajikan kalkun untuk pasukan AS sebelum duduk untuk makan malam Thanksgiving bersama mereka.

Kali ini, Trump berbicara melalui tautan video dari Gedung Putih kepada anggota militer di dalam dan luar negeri.

Berbeda dengan Biden yang meminta agar masyarakat AS tetap mematuhi protokol kesehatan saat liburan, Trump justru meminta agar warga berkumpul untuk berlibur.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas