Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gara-gara Virus Corona, Warga Amerika Serikat Rayakan Thanksgiving Secara Berbeda Tahun Ini

Pesta Thanksgiving yang dirayakan Kamis (26/11/2020) berlangsung suram, kurang lengkap, diadakan secara virtual atau bahkan tidak diadakan sama sekali

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Gara-gara Virus Corona, Warga Amerika Serikat Rayakan Thanksgiving Secara Berbeda Tahun Ini
CLAUDIO CRUZ / AFP
Seorang pria menyiapkan dekorasi meja menjelang makan malam Thanksgiving LSM New Comienzos, di Mexico City, pada 25 November 2020 - Gara-gara virus corona, warga Amerika Serikat rayakan Thanksgiving secara berbeda tahun ini 

TRIBUNNEWS.COM - Pandemi virus corona berdampak pada tradisi yang dijalani selama turun temurun.

Pesta Thanksgiving yang dirayakan Kamis (26/11/2020), berlangsung suram, kurang lengkap, diadakan secara virtual atau bahkan tidak diadakan sama sekali, AP mengabarkan.

Pembatasan perjalanan maupun kerumunan akibat virus corona membuat warga Amerika tidak bisa menjalani Thanksgiving seperti biasanya.

Pejabat kesehatan masyarakat meminta orang Amerika untuk tidak bepergian.

Parade Hari Thanksgiving Macy pun diperkecil dan ditujukan untuk pemirsa televisi, bukan ke kerumunan langsung.

Baca juga: Mengenal Hari Thanksgiving: Sejarah, Ritual, Tradisi serta Kontroversinya

The Macy's Turkey memimpin parade Macy's Thanksgiving Day Parade di New York 26 November 2020.
The Macy's Turkey memimpin parade Macy's Thanksgiving Day Parade di New York 26 November 2020. (TIMOTHY A. CLARY / AFP)

Fakta bahwa parade tetap berlangsung membuatnya menjadi perayaan langka di New York, yang sebagian besar acara utamanya dibatalkan selama setahun terakhir karena virus.

Saat ini, lebih dari 12,7 juta orang Amerika telah didiagnosis virus corona, dengan kematian mencapai 262.000 sejak dimulainya pandemi.

Berita Rekomendasi

Negara ini rata-rata mengalami lebih dari 1.650 kematian per hari, menurut data dari Universitas Johns Hopkins.

Testimoni Warga

"Liburan menjadi sedikit lebih sulit," ujar Harriet Krakowsky, seorang penduduk Rumah Ibrani yang berusia 85 tahun di Riverdale di New York.

Ia merindukan perayaan Thanksgiving besar tahun lalu.

Tahun ini, ia telah kehilangan tetangga dan teman karena virus.

"Aku menangis, tapi aku bisa mengatasinya. Kita harus melanjutkan hidup," tambahnya.

Sejarah Thanksgiving

Thanksgiving merupakan hari libur nasional di Amerika Serikat.

Thanksgiving selalu jatuh pada Hari Kamis keempat bulan November.

Tahun ini, Thanksgiving jatuh pada 26 November 2020.

Pada 1621, koloni Plymouth dan Penduduk Asli Wampanoag Amerika berbagi pesta panen musim gugur yang hari ini diakui sebagai salah satu perayaan Thanksgiving pertama di koloni.

Selama lebih dari dua abad, hari-hari ucapan syukur dirayakan oleh koloni dan negara bagian.

Barulah pada 1863, di tengah-tengah Perang Saudara, Presiden Abraham Lincoln mengumumkan Hari Thanksgiving nasional akan diadakan setiap November.

Baca juga: Presiden Terpilih AS Sampaikan Pidato Thanksgiving, Joe Biden Soroti Pejuangan Lawan Covid-19

Baca juga: 10 Negara Bagian AS Paling Beresiko Dikunjungi selama Perayaan Thanksgiving Menurut Forbes

Ilustrasi Thanksgiving
Ilustrasi Thanksgiving (Freepik)

Seperti yang dilansir history.com, berikut sejarah tentang Thanksgiving.

Pada September 1620, sebuah kapal kecil bernama Mayflower meninggalkan Plymouth, Inggris, membawa 102 penumpang.

Kapal itu membawa bermacam-macam separatis religius yang mencari rumah baru di mana mereka dapat secara bebas menjalankan keyakinan mereka.

Kapal itu juga membawa individu lain yang terpikat oleh janji kemakmuran dan kepemilikan tanah di New World.

Setelah penyeberangan berbahaya dan tidak nyaman yang berlangsung selama 66 hari, mereka menjatuhkan jangkar di dekat ujung Cape Cod, jauh di utara dari tujuan yang mereka tuju di muara Sungai Hudson.

Satu bulan kemudian, Mayflower melintasi Teluk Massachusetts, di mana para peziarah, sebagaimana mereka sekarang umumnya dikenal, memulai pekerjaan membangun sebuah desa di Plymouth.

Selama musim dingin pertama yang ekstrem itu, sebagian besar penjajah tetap berada di kapal, di mana mereka menderita penyakit kudis dan wabah penyakit menular.

Hanya setengah dari penumpang dan awak asli Mayflower yang masih hidup untuk melihat musim semi New England pertama mereka.

Pada Maret, para pemukim yang tersisa pindah ke darat.

Mereka menerima kunjungan yang menakjubkan dari seorang Abenaki Pribumi Amerika yang menyambut mereka dalam bahasa Inggris.

Beberapa hari kemudian, mereka kembali dengan penduduk asli Amerika lainnya, Squanto, anggota suku Pawtuxet yang telah diculik oleh seorang kapten laut Inggris dan dijual sebagai budak sebelum melarikan diri ke London dan kembali ke tanah airnya dalam ekspedisi eksplorasi.

Squanto mengajari para peziarah, yang lemah akibat kekurangan gizi dan penyakit, cara menanam jagung, mengambil getah dari pohon maple, menangkap ikan di sungai dan menghindari tanaman beracun.

Ia juga membantu para pemukim membentuk aliansi dengan Wampanoag, suku lokal, yang akan bertahan selama lebih dari 50 tahun dan secara tragis menjadi satu-satunya contoh harmoni antara penjajah Eropa dan penduduk asli Amerika.

Pada November 1621, setelah panen jagung pertama para peziarah terbukti berhasil, Gubernur William Bradford menyelenggarakan pesta perayaan dan mengundang sekelompok sekutu Penduduk Asli Amerika dari koloni yang masih muda, termasuk kepala suku Wampanoag, Massasoit.

Hari itu kemudian dikenang sebagai "Thanksgiving pertama" Amerika, meskipun para peziarah sendiri mungkin belum menggunakan istilah itu pada saat itu.

Festival tersebut berlangsung selama tiga hari.

Meskipun tidak ada catatan tentang menu pada Thanksgiving pertama, banyak informasi diambil berdasarkan penulis sejarah Pilgrim Edward Winslow, yang menyebut unggas dan rusa.

Sejarawan telah menyarankan, banyak dari hidangan tersebut kemungkinan besar disiapkan menggunakan bumbu dan metode memasak penduduk asli Amerika.

Karena Peziarah tidak memiliki oven dan persediaan gula Mayflower telah menyusut pada musim gugur 1621, tidak ada menu pai, kue, atau makanan penutup lainnya, yang telah menjadi ciri khas perayaan kontemporer.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas