Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perusahaan Tekstil di Osaka Jepang Tutup Usai Beroperasi 135 Tahun, Tidak Tahan Dihajar China

Unitika, produsen tekstil besar dari Osaka Jepang telah memutuskan untuk mundur dari bisnis tekstil pendiriannya

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Perusahaan Tekstil di Osaka Jepang Tutup Usai Beroperasi 135 Tahun, Tidak Tahan Dihajar China
Nikkan Kogyo
Kantor pusat Unitika di Osaka 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO -    Tekstil China memang luar biasa dahsyat sehingga raksasa tekstil Osaka Jepang yang telah berbisnis 135 tahun akhirnya harus mengundurkan diri dari bisnis tekstil dan mengubah ke bisnis film untuk kemasan makanan.

"Bisnis tekstil China memang luar biasa hebat. Perusahaan telah memutuskan untuk menarik diri dari bisnis tekstil, termasuk untuk pakaian, karena dalam beberapa tahun terakhir telah merugi akibat persaingan yang semakin ketat dari produsen China dan lainnya," ungkap sumber Tribunnews.com Kamis (28/11/2024).

Unitika, produsen tekstil besar dari Osaka Jepang telah memutuskan untuk mundur dari bisnis tekstil pendiriannya, dan mengakui  telah merugi. 

Sejalan dengan ini, bank-bank besar melakukan penyesuaian ke arah menerima keringanan pinjaman dalam skala 30 miliar yen hingga 40 miliar yen.

Baca juga: Kondisi Industri Tekstil Memprihatinkan, Permintaan Merosot, 1 Pabrik di Karawang Tutup

Unitika Co., Ltd., yang berkantor pusat di Osaka, didirikan pada tahun 1889 dengan nama Amagasaki Textile Co., Ltd., dan telah terlibat dalam ekspor serat kimia sebagai salah satu produsen utama, mendukung modernisasi industri tekstil Jepang dan pertumbuhan ekonomi yang cepat pada periode pascaperang.

Di masa depan, perusahaan berencana untuk memusatkan sumber daya manajemennya pada bisnis film, yang digunakan untuk kemasan makanan dan bahan terkait semikonduktor, yang permintaannya meningkat saat ini.

Berita Rekomendasi

Dengan penarikan bisnis tekstil aslinya, perusahaan meminta keringanan utang dari bank-bank utamanya, seperti MUFG Bank, Mizuho Bank, dan Sumitomo Mitsui Trust Bank, dan masing-masing bank berkoordinasi untuk memaafkan total 30 miliar hingga 40 miliar yen dalam pengampunan utang.

Industri tekstil, yang pernah menjadi industri utama Jepang, dituntut untuk memperkuat daya saingnya melalui pengembangan serat berkinerja tinggi dan langkah-langkah lainnya.

Sementara produsen mengurangi bisnis mereka atau menarik diri dari pasar domestik karena meningkatnya persaingan internasional khususnya hantaman berat dari industri tekstil China yang banyak mengguyur pasaran di dunia saat ini.

Sementara itu bagi para pengusaha UKM Handicraft Indonesia dan pecinta Jepang   dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dan Handicraft dengan mengirimkan email ke: tkyjepang@gmail.com  Subject: WAG Pecinta Jepang/Handicraft. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsappnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas