Paus Fransiskus Berdoa untuk Mendiang Diego Maradona
Direktur Kantor Pers Takhta Suci, Matteo Bruni mengatakan pada Rabu mala (25/11/2020), bahwa Paus Fransiskus "mengingat Maradona dengan kasih sayang".
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Daryono
Maradona mengalami skorsing profil tinggi lainnya tiga tahun kemudian, kali ini karena dites positif menggunakan efedrin selama Piala Dunia.
Maradona menghabiskan karir senjanya di negara asalnya.
Keterampilan fisik Maradona berkurang karena cedera yang memuncak dan hidup yang berat selama bertahun-tahun.
Maradona mengumumkan pengunduran dirinya pada malam ulang tahunnya pada tahun 1997.
Baca juga: Ungkapan Kesedihan Pele Atas Meninggalnya Diego Maradona, Ingin Bareng Bermain Bola di Langit
Kehidupan setelah Sepak Bola
Masalah yang melanda Maradona di kemudian hari dalam karir profesionalnya berlanjut setelah dia pensiun.
Maradona dirawat di rumah sakit karena masalah jantung pada tahun 2000 dan 2004.
Kedua kalinya Maradona dilaporkan membutuhkan penggunaan respirator untuk bernapas dengan benar.
Tahun berikutnya Maradona menjalani operasi bypass lambung.
Sebuah jajak pendapat internet yang dilakukan oleh Federation Internationale de Football Association menyebut Maradona sebagai pemain top abad ke-20.
Pada 2008, Maradona dipekerjakan untuk melatih tim nasional Argentina.
Terlepas dari kekecewaan publik, Maradona tetap dicintai di Argentina sebagai putra daerah.
Baca juga: Diego Maradona Meninggal Dunia: Messi, Ronaldo, Pele, Deretan Bintang Dunia Beri Penghormatan
Baca juga: Mengenang Diego Maradona, Pernah Tampil di Piala Dunia U-20 1979 dan Jebol Gawang Timnas Indonesia
Kematian Maradona
Maradona, yang baru saja pulih dari operasi otak darurat.
Maradona meninggal di rumahnya di Argentina karena serangan jantung pada 25 November 2020.
Maradona menghembuskan napas terakhirnya pada usia 60 tahun.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)