Presiden Trump Utus Kushner ke Riyadh, Mediasi Perdamaian Saudi-Qatar
Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain dan Mesir memutuskan hubungan diplomatik dan memberlakukan blokade darat, laut, udara di Qatar sejak 2017.
Editor: Setya Krisna Sumarga
TRIBUNNEWS.COM, DOHA – Presiden AS Donald Trump mengutus menantunya, yang juga penasihat senior Gedung Putih, Jared Kushner, ke Arab Saudi.
Bersama timnya, Kushner melakukan safari perjalanan ke Riyadh dan Doha, Qatar. Targetnya, menyelesaikan perselisihan antara Saudi dan sekutunya melawan Qatar.
Seorang pejabat senior pemerintahan Presiden Donald Trump mengatakan kepada kantor berita Reuters, Kushner akan bertemu Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS) di kota Neom Saudi.
Hari berikutnya akan menemui Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani di Doha. Kushner ingin membujuk para pemimpin Saudi dan Qatar berdamai dan mencapai kesepakatan baru.
Baca juga: BREAKING NEWS : PM Israel Netanyahu Diam-diam Temui Pangeran Mohammad bin Salman dan Menlu Pompeo
Baca juga: Arab Saudi Bantah Pertemuan Putra Mahkota Mohammed bin Salman dengan Pejabat Israel
Baca juga: Arab Saudi Cari Cara Akhiri Perselisihan dengan Qatar
Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain dan Mesir memutuskan hubungan diplomatik dan memberlakukan blokade darat, laut dan udara di Qatar sejak 2017.
Mereka menuduh Doha mendukung terorisme karena menampung di antaranya aktivis dan kelompok Ikhwanul Muslimin, dan mengeluarkan daftar 13 tuntutan.
Qatar menolak tuduhan dan tuntutan tersebut dan menuduh negara-negara yang memblokdir Qatar menyerang kedaulatan negaranya.
Penasihat Keamanan Nasional AS Robert O'Brien awal bulan ini menyatakan menyelesaikan krisis Teluk adalah prioritas pemerintah.
Ia menambahkan, ada kemungkinan hal itu bisa terjadi sebelum Trump meninggalkan jabatannya pada Januari 2021.
“Resolusi untuk blokade tampaknya sudah terlihat,” kata Sigurd Neubauer, kolumnis isu wilayah Teluk dan Israel dan pakar politik Timur Tengah dikutip Al Jazeera, Senin (30/11/2020).
"Kami tidak tahu apakah itu akan terjadi sebelum Trump meninggalkan kantor atau ketika Biden masuk,” katanya.
Seorang pejabat senior Saudi bulan lalu mengisyaratkan ada beberapa kemajuan dalam upaya untuk menyelesaikan perselisihan lebih dari tiga tahun dengan Qatar.
Ia menekankan, Riyadh berkomitmen menemukan solusi. “Kami bersedia terlibat saudara-saudara Qatar kami, dan kami berharap mereka juga berkomitmen untuk keterlibatan itu,” kata Pangeran Faisal bin Farhan.
"Tapi kita perlu mengatasi masalah keamanan yang sah dari kuartet tersebut, dan saya pikir ada jalan menuju itu dengan solusi dalam waktu yang relatif dekat," katanya.