Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Puluhan Personel Keamanan Afghanistan Tewas dalam Serangan Bom Bunuh Diri

Pembom bunuh diri menyerang pangkalan militer di Afghanistan pada Minggu (29/11/2020), sekira 26 personel keamanan tewas.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
zoom-in Puluhan Personel Keamanan Afghanistan Tewas dalam Serangan Bom Bunuh Diri
AFP/Zakeria Hashimi
FOTO Personel keamanan Afghanistan berjaga di dekat lokasi bom mobil yang menargetkan unit Direktorat Keamanan Nasional di Ghazni pada 18 Mei 2020. 

TRIBUNNEWS.COM - Pembom bunuh diri menyerang pangkalan militer di Afghanistan, Minggu (29/11/2020).

Pejabat terkait mengonfirmasi, sekira 26 personel keamanan tewas dalam serangan bom bunuh diri tersebut.

Aksi bom bunuh diri ini disebut satu dari serangan paling berdarah yang menargetkan pasukan Afghanistan dalam beberapa bulan terakhir.

Mengutip France24, serangan itu terjadi di pinggiran Ghazni, Ibu Kota Provinsi Timur Ghazni.

Baca juga: Korban Tembus 6 Ribu Orang, Dewan Keamanan PBB Didesak Hentikan Kekerasan di Afghanistan

Baca juga: Rekaman Video Tunjukkan Tentara Australia Bantai Warga Sipil Afghanistan, Korban Termasuk Anak-anak

Bom di Afghanistan
FOTO Personel keamanan Afghanistan berjaga di dekat lokasi bom mobil yang menargetkan unit Direktorat Keamanan Nasional di Ghazni pada 18 Mei 2020.

Daerah ini dikenal sebagai wilayah yang kerap menyaksikan pertempuran antara Taliban dan pasukan pemerintah.

Bom bunuh diri yang menewaskan personel keamanan Afganistan terjadi ketika pemerintah dan Taliban terlibat dalam pembicaraan damai untuk mengakhiri perang.

Diketahui, hampir dua dekade dua negara miskin tersebut berkonflik.

Berita Rekomendasi

Pertempuran antara keduanya pun telah menewaskan puluhan ribu orang.

"Tiga puluh mayat dan 24 orang terluka telah dibawa ke rumah sakit," kata Baz Mohammad Hemat, Direktur Rumah Sakit Ghazni, kepada AFP.

"Semuanya adalah personel keamanan," tambahnya.

Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri, Tariq Arian mengatakan, seorang pembom bunuh diri telah meledakkan kendaraan yang penuh dengan bahan peledak.

"Pembom itu mengendarai kendaraan Humvee tepat di dalam pangkalan dan meledakkannya," kata juru bicara gubernur Ghazni Wahidullah Jumazada kepada AFP.

Belum ada kelompok yang mengklaim serangan itu.

Serangan Ghazni terjadi hanya beberapa hari setelah dua bom menewaskan 14 orang di kota bersejarah Bamiyan.

Insiden itu pun mengakhiri masa tenang di kota terpencil yang terkenal dengan warisan Buddha tersebut.

Dalam serangan bom mobil bunuh diri lainnya pada Minggu, seorang warga sipil tewas dan 20 lainnya cedera di kota selatan Qalat di provinsi Zabul.

Baca juga: Donald Trump akan Pangkas Jumlah Pasukan di Afghanistan, 5 Hari sebelum Lengser

Baca juga: Bom di Kabul, Wakil Presiden Afghanistan Jadi Target Penyerangan hingga 10 Orang Tewas

Ilustrasi Tentara AS Ditarik dari Afghanistan
Ilustrasi Tentara AS Ditarik dari Afghanistan (Pixabay)

Kekerasan Meningkat

Tariq Arian menambahkan, serangan itu menargetkan kendaraan kepala dewan Provinsi Zabul, Atta Jan Haqbayan, yang terluka.

Pemboman hari Minggu menandai aksi brutal terbaru di Afghanistan.

Kekerasan telah melonjak sejak dimulainya pembicaraan damai pada 12 September di ibu kota Qatar, Doha.

Serangan brutal telah menewaskan lebih dari 50 orang di Kabul dalam beberapa pekan terakhir.

Termasuk dua serangan terhadap pusat pendidikan dan serangan roket.

Tiga serangan Kabul diklaim oleh kelompok ISIS, tetapi para pejabat Afghanistan menyalahkan Taliban, yang membantah terlibat.

Taliban telah melancarkan serangan harian yang menargetkan pasukan Afghanistan meskipun terlibat dalam pembicaraan damai.

Pembicaraan damai pun terhambat oleh perselisihan dalam agenda, seperti kerangka dasar diskusi dan interpretasi agama, tetapi kesepakatan sekarang telah dicapai pada semua masalah, menurut sumber yang dekat dengan pembicaraan tersebut.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyerukan "diskusi yang dipercepat" selama kunjungan ke Doha pekan lalu di mana ia bertemu dengan para perunding Taliban dan pemerintah Afghanistan.

Pentagon mengatakan awal bulan ini bahwa mereka akan segera menarik sekitar 2.000 tentara dari Afghanistan.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas