POPULER Internasional: Pria Dikurung Ibunya selama 28 Tahun | Ketidaksesuaian Data Covid-19 di China
Seorang pria berusia 41 tahun di Swedia dikurung oleh ibunya selama 28 tahun, ia ditemukan kerabat dengan kondisi menyedihkan.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dalam 24 jam terakhir.
Seorang pria berusia 41 tahun di Swedia dikurung oleh ibunya selama 28 tahun, ia ditemukan kerabat dengan kondisi menyedihkan.
Sementara itu, seorang wanita di Australia temukan hewan berbulu hitam di bawah pegangan pintu mobil, fotonya viral.
Pasca Meghan Markle keguguran, anggota keluarga kerajaan justru dikabarkan makin dekat, semuanya menunjukkan kepedulian kepada Meghan dan Harry.
Di China, sebuah dokumen informasi Covid-19 bocor.
Data yang dilaporkan Pemerintah China menyebutkan jumlah kasus infeksi Covid-19 lebih sedikit dari jumlah kasus Covid-19 yang sebenarnya.
1. Pria 41 Tahun Dikeluarkan dari Rumah Ibunya setelah Dikurung 28 Tahun, Hampir Tidak Bisa Berjalan
Seorang pria asal Swedia berhasil dikeluarkan dari rumah ibunya setelah diduga dikurung selama 28 tahun lamanya.
Dilansir Mirror Online, pria 41 tahun itu ditemukan oleh kerabat perempuannya dalam kondisi yang menyedihkan.
Sebagian giginya tanggal, ia hampir tidak bisa bicara dan juga berjalan.
Ia juga mengalami malnutrisi dengan nyeri badan, ada luka terbuka di kakinya.
Media Swedia diberitahu bahwa pria itu berjuang untuk berjalan dan berbicara ketika petugas medis menemukannya di sebuah apartemen di Stockholm.
Baca juga: Wanita Ini Pecah Jendela Apartemen, Selamatkan Diri gegara Dikurung Pacar: Saya Dibogem Berkali-kali
Baca juga: Suami Kejam, Istri Dikurung dalam Toilet Sempit selama 1,5 Tahun: Tak Sanggup Lagi Berdiri
Seorang wanita berusia 70 tahun kemudian ditangkap di ibu kota Swedia karena dicurigai menahan putranya di rumah selama tiga dekade, kata polisi dan jaksa penuntut.
Seorang kerabat yang merasa curiga mendapatkan akses ke apartemen mereka pada hari Minggu (29/11/2020), dan menemukan pria itu dalam keadaan terluka, kata jaksa Stockholm Emma Olsson kepada Reuters.
Mereka telah menutup apartemen yang terletak di selatan Stockholm itu, sementara penyelidik mengumpulkan bukti di tempat kejadian.
Dia mengatakan pria itu mungkin telah dikurung selama hampir 30 tahun.
2. Wanita Australia Ini Kaget Ada Makhluk Berbulu Hitam Tepat di Bawah Pegangan Pintu Mobil
Tinggal di negara yang jumlah populasi hewannya beragam ini juga memiliki bahaya tersendiri.
Tanpa kita sadari, kita tidak tahu hewan apa yang bisa masuk ke mobil, atau mengintai di dekat parkiran.
Seperti cerita viral seorang wanita Christine Jones, asal Armidale, New South Wales, Australia ini.
Betapa terkejutnya ia ketika melihat ada makhluk berbulu hitam yang berada tepat di bawah pegangan pintu mobilnya.
Hewan besar yang dia temukan bersembunyi di bawah pegangan pintu mobil telah membuatnya berhenti dan takut untuk mengemudi.
Penemuan makhluk berkaki delapan itu pun sempat diabadikan Christine Jones lewat foto kemudian dibagikan ke halaman Facebook 'Australian spider identification' pada hari Senin (1/12/2020).
Baca juga: 3 Cara Membuat Crepes Enak dan Renyah: Crepes Tuna Jagung hingga Crepes Laba-Laba Cokelat Jeruk
Mengutip dari News.com.au, wanita asal Australia ini mengatakan dia tidak menggunakan mobilnya selama seminggu setelah melihat laba-laba.
Awalnya ia menduga benda itu adalah sekelompok ulat berbulu.
Mayoritas warganet yang juga anggota dari kelompok grup Facebook 'Australian spider identification' turut memberi komentar.
3. Keluarga Kerajaan Jadi Dekat sejak Meghan Markle Keguguran, Pangeran William Buktikan Kepeduliannya
Keguguran yang dialami Meghan Markle dikabarkan membuat dirinya dan Pangeran Harry lebih dekat dengan Pangeran William dan istrinya, Kate Middleton.
Sebelumnya, muncul laporan tentang keretakan di antara kedua pasangan itu.
Dilansir Mirror Online, Duchess of Sussex (39), dengan berani bercerita tentang kehilangan anak keduanya dalam kandungan pada Juli lalu.
Ia menulis surat yang menyayat hati di kolom The New York Times minggu lalu.
Namun, tragedi itu justru membantu menyatukan hubungan keluarga kerajaan.
William-Kate dan Harry-Meghan dilaporkan berhenti berbicara selama berbulan-bulan setelah Pangeran Harry dan Meghan mengumumkan bahwa mereka akan mundur dari keluarga kerajaan awal tahun ini, menurut orang dalam.
Baca juga: Pangeran Harry Mendapat Dukungan Moral dari Kakak dan Ayahnya saat Meghan Markle Keguguran
Baca juga: Meghan Markle Ungkap Kronologi Keguguran Anak Kedua, Saat Perutnya Kram Hebat Masih Bersenandung
Pakar kerajaan dan penulis "Kate: The Future Queen" Katie Nicholl, memberi keterangan pada OK!:
"Saya diberi tahu bahwa William dan Kate berhubungan dengan Harry dan Meghan ketika tragedi itu terjadi pada bulan Juli."
"Seluruh keluarga telah mengulurkan tangan untuk menawarkan dukungan."
"Saya tidak tahu apakah keluarga kerajaan tahu Meghan akan mengumumkan hal ini kepada publik, tetapi mereka akan berpikir itu adalah hal yang sangat berani untuk dilakukan."
4. China Berbohong Soal Data Kasus Covid-19 dan Salah Tangani Pandemi
Sebuah dokumen penting ihwal informasi Covid-19 di China bocor. Data yang dilaporkan Pemerintah China menyebutkan jumlah kasus infeksi Covid-19 lebih sedikit dari jumlah kasus Covid-19 yang sebenarnya.
Pemerintah China juga dinilai meremehkan tingkat keparahan virus dan gagal dengan segera melakukan diagnosis kasus pada tahap awal pandemi Covid-19.
Independent melaporkan, dalam dokumen internal setebal 117 halaman yang berasal dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Provinsi Hubei, yang diperoleh CNN menunjukkan bagaimana Partai Komunis Tiongkok menyembunyikan informasi penting saat dunia bergulat untuk menahan penyebaran virus yang cepat.
Baca juga: Kim Jong Un Dikabarkan Telah Terima Suntikan Vaksin Covid-19 dari China meski Belum Terbukti Efektif
Pada 10 Februari, China secara terbuka melaporkan 2.478 kasus baru yang dikonfirmasi sementara secara pribadi melaporkan 5.918 kasus baru.
Dari angka tersebut, terdapat perbedaan 139 persen.
Baca juga: Analisis AS Sebut China Berikan Kandidat Vaksin Covid-19 kepada Kim Jong Un dan Keluarga
Pada 17 Februari, China secara terbuka melaporkan kematian baru di provinsi Hubei, tempat pandemi diyakini berasal dari Wuhan, sebanyak 93 kasus.
Sementara secara pribadi melaporkan 196 kasus. Ada perbedaan lebih dari dua kali lipat.
Pada 7 Maret, China secara terbuka melaporkan total kematian di Hubei pada angka 2.986, sementara secara pribadi melaporkan 3.456.
Dokumen tersebut memberikan wawasan tentang respons sistem perawatan kesehatan terhadap pandemi antara Oktober 2019 dan April 2020.
Pada bulan Maret yang mendekati puncak pandemi, pihak berwenang China membutuhkan waktu rata-rata 23,3 hari - lebih dari tiga minggu - dari timbulnya gejala untuk secara positif mendiagnosis kasus Covid-19 yang dikonfirmasi.
(Tribunnews.com)