Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kasus Covid-19 Meningkat, Gubernur Hirofumi Yoshimura Sebut Osaka Jepang Berada di 'Lampu Merah'

Gubernur Osaka, Hirofumi Yoshimura menyebut jumlah penderita Covid-19 di Osaka Jepang sebagai Akasingo atau sudah berada di 'lampu merah'.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Kasus Covid-19 Meningkat, Gubernur Hirofumi Yoshimura Sebut Osaka Jepang Berada di 'Lampu Merah'
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Jumlah penderita Covid-19 melonjak drastis di Osaka menjadi 136 orang, Kamis (3/12/2020) (kiri). Penggunaan tempat tidur di rumah sakit juga sudah mencapai 82,9 persen (kanan) 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Gubernur Osaka, Hirofumi Yoshimura menyebut jumlah penderita Covid-19 di Osaka Jepang sebagai Akasingo atau sudah berada di 'lampu merah'.

"Kita sudah masuki lampu merah saat ini sampai dengan 15 Desember mendatang dan berharap toko yang buka malam juga sangat membatasi operasinya," kata Hirofumi Yoshimura, Kamis (3/12/2020).

Karena itu sejak kemarin Osaka sudah berstatus siaga satu atau PSBB (Pembatasan Sosial Skala Besar).

Pengumuman PSBB Osaka tersebut meminta dengan sangat agar masyarakat Osaka membatasi diri ke luar dari rumahnya karena suasana pandemi Covid-19 sudah dianggap berbahaya di Osaka saat ini.

Baca juga: Luhut dan Erick di Tokyo, Jepang Sambut Baik Sovereign Wealth Fund Indonesia

Jumlah penderita Covid-19 mendadak meningkat pesat menjadi 136 orang kemarin dan jumlah tempat tidur di rumah sakit di osaka dalam kenyataannya sudah terpakai 82,9 persen yang berarti sudah semakin sedikit persediaan tempat tidur kosong.

Belum lagi ruangan istirahat dibutuhkan bagi para perawatnya yang semakin banyak karena jumlah pasien semakin banyak.

Berita Rekomendasi

Kamis kemarin jumlah pertambahan penderita Covid-19 di Osaka mencapai 386 orang per hari, di luar jumlah penderita berat, di luar jumlah yang meninggal.

Sedangkan se-Jepang pertambahan satu hari kemarin mencapai 2.505 orang dengan Tokyo sebanyak 533 orang, tetap tinggi di atas 500 orang dalam dua hari terakhir ini.

Baca juga: Protokol Kesehatan Ketat Saat Kaisar Jepang Ucapkan Selamat Kepada Pemenang Sains dan Budaya

"Benar-benar Osaka memang harus menutup diri karena sudah dalam keadaan bahaya saat ini," papar dokter Shigeto Shigematsu, Ketua Asosiasi Dokter Osaka, Jumat (4/12/2020).

"Sebaiknya toko yang buka malam hari segera menutup diri. Namun untuk kantor dan sekolah yang beroperasi sampai dengan siang hari ya harus sangat hati-hati pula, terutama sekolah memang harus jalan terus untuk pendidikan dan perkembangan anak," tambahnya.

Untuk toko yang tutup di Osaka mengikuti petunjuk pemda setempat, akan dapat subsidi juga sekitar 400.000 yen per toko.


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas