Presiden AS Terpilih Joe Biden Serukan 100 Hari Pakai Masker di Awal Pemerintahannya
Joe Biden mengatakan ia akan meminta warga Amerika Serikat (AS) untuk berkomitmen selama 100 hari mengenakan masker
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON — Joe Biden mengatakan ia akan meminta warga Amerika Serikat (AS) untuk berkomitmen selama 100 hari mengenakan masker sebagai tindakan pertamanya sebagai presiden untuk menghentikan penyebaran Covid-19.
Langkah itu menandai pergeseran penting dari Presiden Donald Trump, yang skeptisisme mengenakan masker.
Langkah Biden itu mendapar banyak apresiasi dari para ahli kesehatan masyarakat yang menilai memakai masker sebagai satu cara termudah untuk mengelola pandemi, yang telah menewaskan lebih dari 275.000 warga Amerika.
Presiden terpilih AS ini telah sering menekankan pemakaian masker sebagai "tugas patriotik" dan selama kampanye mengambangkan gagasan untuk melembagkan pemaikan masker secara nasional.
Berbicara ketika diwawancarai CNN, Biden mengatakan dia akan membuat kebijakan meminta warga Amerika memakai masker pada Hari Pelantikanya pada 20 Januari 2021.
"Pada hari pertama saya dilantik, saya akan meminta masyarakat selama 100 hari untuk memakai masker. Hanya 100 hari untuk pakai masker - tidak selamanya, hanya 100 hari. Dan saya pikir kita akan melihat pengurangan yang signifikan" penyebaran virus,” kata Biden, seperti dilansir AP, Jumat (4/12/2020).
Biden telah mengatakan tim transisinya sedang mengerjakan paket bantuan corona sendiri, dan para ajudannya telah memberi sinyal mereka berencana akan menjadikan itu dorongan legislatif pertamanya.
Baca juga: Untuk Pastikan Keamanan, Biden Akan Disuntikkan Vaksin Covid-19 Secara Terbuka di Depan Publik
Presiden terpilih juga mengatakan dia meminta Dr. Anthony Fauci untuk tetap berada di pemerintahannya.
"Dalam peran yang sama persis dengan yang dia duduki sekarang, sebagai direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular.”
Dia mengatakan dirinya meminta Fauci untuk menjadi "kepala penasihat kesehatan" serta bagian dari tim penasihat Covid-19 Biden.
Biden juga mengatakan dirinya akan bersedia disuntikan vaksin Covid-19 secara terbuka di hadapan publik untuk menunjukkan keamanan vaksin kepada masyarakat.
"Orang-orang telah kehilangan kepercayaan pada kemampuan vaksin untuk bekerja," kata Biden.
Pernyataan Biden ini setelah tiga mantan presiden - Bill Clinton, George W. Bush dan Barack Obama - mengatakan mereka akan menerima suntikkan vaksin Covid-19 secara terbuka ke publik sebagai cara untuk menunjukkan keamanan dan keampuhan vaksin tersebut.
“Sebagai bagian dari upaya tanggapannya, Biden akan meminta mantan pejabat di era pemerintahan Obama, Jeffrey Zients sebagai koordinator virus corona Gedung Putih,” kata seorang rekan Biden kepada Reuters.
Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular dan anggota gugus tugas virus corona Presiden Donald Trump, Anthony Fauci bertemu dengan penasihat Biden tentang pandemi dini hari.
Dalam pertemuan itu, Biden mengatakan dia meminta Fauci untuk tetap menjadi kepala penasihat medis.
Pandemi Covid-19 telah merenggut 273.000 nyawa warga AS.
Kematian warga AS akibat pandemi virus corona telah melonjak melewati 2.000 kasus selama dua hari berturut-turut saat musim dingin tahun ini mendekat. Hampir 200.000 kasus baru di AS dilaporkan pada Rabu (2/12/2020), dengan pasien rawat inap mendekati 100.000 orang.
Vaksin Pfizer Inc telah disetujui oleh otoritas regulasi di Inggris, sementara Lembaga Makanan dan Obat-obatan AS berencana untuk memutuskan apakah akan melakukannya secara darurat setelah pertemuan panel penasihat pada 10 Desember. Vaksin dapat didistribusikan di Amerika Serikat segera setelah itu.AP/Reuters/CNN)