Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Nishi-Azabu, Roppongi dan Ebisu di Jepang Sebagai Rumah Junior dan Yakuza Jepang

Daerah-daerah tersebut dipenuhi kalangan yakuza dari Yamaguchi-gumi, Inagawa-kai, Sumiyoshi-kai, Toa-kai, Kudo-kai, dan sebagainya.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Nishi-Azabu, Roppongi dan Ebisu di Jepang Sebagai Rumah Junior dan Yakuza Jepang
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Markas besar sebuah organisasi Yakuza di Roppongi. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Daerah hiburan malam di mana pun tak lepas dari kalangan organisasi kejahatan. Di Jepang disebut Yakuza (mafia Jepang) dan daerah yang cukup dikenal sebagai rumah junior dan yakuza Jepang antara lain Nishi-Azabu, Roppongi dan Ebisu.

"Tiga tempat Nishi-Azabu, Roppongi dan Ebisu biasa kita kenal dengan sebutan tempat pra junior dan yakuza. Junior dalam arti anak nakal yang menjadi calon junior Yakuza nantinya," papar sumber Tribunnews.com, Selasa (8/12/2020).

Keanggotaan Lounge di tiga tempat itu termasuk Aoyama, Akasaka dan tidak sedikit juga di Ginza banyak yang salah sangka sebagai tempat yang baik bagi para kabaret (wanita penghibur).

"Tidak sedikit anak kabaret yang masih muda-muda diperkosa setelah acara tersebut, terutama Nishi-Azabu, Roppongi, dan Ebisu yang justru lokasi yang banyak rumah tinggal padat penduduk. Ketiga lokasi tersebut bukanlah kota yang modis dan bukan pula kelas atas," tambah sumber yang sudah sangat sering ke luar masuk tempat hiburan malam di Tokyo.

Daerah-daerah tersebut dipenuhi kalangan yakuza dari Yamaguchi-gumi, Inagawa-kai, Sumiyoshi-kai, Toa-kai, Kudo-kai, dan sebagainya. Bahkan Sumiyoshikai berbasis markas di Roppongi.

Kanto Rengo pun, kelompok abu-abu yang mendekati model yakuza, juga banyak berada di lokasi tersebut.

BERITA REKOMENDASI

Mereka banyak dimanfaatkan kelompok yakuza untuk memasok uang dari para pelanggan klub malam.

Para kabaret yang baru masuk dipancing dengan honor satu jam 6.000 yen. Namun kalau tak dapat tamu akan dipotong besar 2.000 yen bahkan langsung di-PHK. Itulah kelakuan kerja daerah malam yang sudah biasa, bisa di-PHK.

Untuk pemula, jauh lebih mudah melayani pelanggan klub kabaret. Misalnya membuat minuman keras, mengganti baki abu, menyalakan rokok tamu, menghabiskan waktu dengan menyeka tetesan air pada gelas tamu dengan saputangan, dan berterima kasih kepada pelanggan.

"Terpenting diperhatikan sebenarnya lounge Nishi-Azabu ilegal. Mengapa? Tempat yang padat di area pemukiman dilarang dengan UU gangguan keamanan Jepang yang ada. Oleh karena itu umumnya lokasi hiburan malam itu umum adalah ilegal," lanjutnya.

Meskipun demikian tetap saja ada lokasi bar, tempat hiburan malam yang sangat gelap dan sembunyi-sembunyi hanya kalangan khusus yang mengetahui tetap beroperasi di sana.

Salah satunya misalnya lokasi bernama Retorf di Nishi-Azabu yang sangat gelap. Gadis-gadis dibiarkan di ruangan sangat gelap sendirian menanti para tamu.

Karena gelap itulah maka tidak sedikit banyak gadis yang disentuh dan diserang para tamunya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas