Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bendungan di Minamiboso, Chiba, Jepang Tak Bisa Mengairi Kota, Warga Dapat Subsidi 500 Yen Per Hari

Pemerintah daerah setempat memutuskan untuk memberikan subsidi 500 yen per kepala keluarga per hari sampai air normal kembali.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Bendungan di Minamiboso, Chiba, Jepang Tak Bisa Mengairi Kota, Warga Dapat Subsidi 500 Yen Per Hari
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Bendungan Komukai di Wadacho Kamimihara, Minamiboso, Chiba. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sebuah bendungan Komukai di Wadacho Kamimihara, Minamiboso, Chiba, Jepang tidak bisa mengairi daerah sekitarnya.

Pemerintah daerah setempat akhinya memutuskan untuk memberikan subsidi 500 yen per kepala keluarga per hari sampai air normal kembali.

"Jumlah air yang berkurang dari bendungan dalam sehari sekitar 3.000 ton. Di dalam kota, air baku dipompa dari sumber air lain dan dipasok, tetapi untuk menghindari kekurangan air, kerja sama semua orang dalam menghemat air adalah hal yang terpenting," kata Wali Kota Hiroshi Ishii yang melakukan temu masyarakat sejak 11 Desember di kawasan Maruyama hingga kemarin.

"Kami meminta kerja sama warga sekitar dalam menghemat air. Tiap warga akan mendapat subsidi 500 yen per hari sampai pasokan air normal kembali," tambahnya.

Ilustrasi air bersih.
Ilustrasi air bersih. (kompas.com)

Ada juga penjelasan tentang dukungan pasokan air jika terjadi kekurangan air dan tindakan dukungan untuk bisnis.

Dalam sesi tanya jawab, ketika warga bertanya tentang lokasi pasokan air ketika pasokan air terputus, bagaimana menangani dampak akibat corona, dan dukungan dari para pelaku usaha, ada juga yang berteriak karena kesal.

Berita Rekomendasi

"Saya kira tidak ada manajemen krisis yang memadai di pemda ini," kata seorang warga dengan suara lantangnya.

Seorang wanita berusia 70-an yang berpartisipasi berkata, "Topan tahun lalu menyebabkan kerusakan besar seperti atapnya beterbangan, dan saya ingin memanfaatkan pengalaman itu dan bekerja sama dalam masyarakat untuk mengatasinya."

Baca juga: Toko, Restoran dan Klub Malam di Tokyo Jepang Bakal Dapat Subsidi Lagi 1 Juta Yen

Pemerintah kota akan menginformasikan situs web kota tentang tindakan dukungan jika terjadi pemadaman air segera setelah detail spesifik diselesaikan.

Di dalam kota, air dari bendungan dialirkan untuk menggantikan pintu air yang sudah bobrok.

Ketinggian air telah diturunkan menjadi 50 persen, tetapi tidak ada hujan lebat sejak Oktober, dan kekurangan air terus berlanjut.

Menurut kota, tingkat penyimpanan air pada jam 09.00 pagi pada tanggal 15 Desember ini adalah 30,6 persen.

Pemda setempat juga akan memberikan subsidi serta kebijakan pemberian maksimum 500.000 yen untuk bisnis yang mengalami kesulitan akibat kekurangan air tersebut.

Baca juga: Mitsu, Kata Paling Populer di Jepang Tahun 2020

Di sisi lain, warga bertanya, "Mungkinkah mengurangi jumlah air yang dibuang selama konstruksi?"

"Apakah tidak ada ganti rugi untuk setiap rumah tangga?” "Meski merupakan bencana corona, mencuci tangan dengan air yang menumpuk bisa berisiko."

Pemda juga berencana untuk mendistribusikan larutan disinfektan ke setiap rumah tangga (sebagai penanggulangan infeksi).

Seorang kepala sekolah, Mihara Ryuko juga menyatakan keprihatinannya.

"Bagi para pelajar kami, kini mulai diganti dengan piring kertas sekali buang untuk menghemat air cuci piring. Namun kami secara keseluruhan prihatin dengan kekurangan air saat ini akibat kerusakan bendungan tersebut," papar Mihara.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas