Setelah Electoral College Kukuhkan Kemenangannya, Biden Kritik Keras Trump
Presiden terpilih AS Joe Biden sampaikan kritik keras atas serangan Presiden Donald Trump terhadap legitimasi kemenangannya dalam Pemilu 2020.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyampaikan kritik keras atas serangan Presiden Donald Trump terhadap legitimasi kemenangannya dalam Pemilu 2020.
Kritik keras Biden sampaikan beberapa jam setelah Electoral College mengukuhkan kemenangannya yang secara resmi menentukan presidenan AS.
"Dalam pertarungan ini, demokrasi menang," kata Biden dalam pidatonya dari kampung halamannya di Wilmington, Delaware, AS, Senin (14/12/2020) malam waktu setempat seperti dilansir Reuters, Selasa (15/12/2020).
"Sekarang saatnya untuk mengubah halaman, seperti yang telah kami lakukan sepanjang sejarah kami - untuk bersatu, untuk menyembuhkan."
Baca juga: Electoral College: Joe Biden Menang, Donald Trump Kalah
Pemungutan suara Electoral College secara resmi menyatakan Joe Biden sebagai presiden Amerika Serikat (AS) berikutnya.
Biden memperoleh mayoritas suara elektoral (electoral vote) yang solid, yakni 306 suara dan memastikan kemenangannya dalam pemilu bulan lalu.
Pemungutan suara Electoral College menjadi sangat penting tahun ini karena penolakan Presiden Donald Trump untuk mengakui dia telah kalah.
Setiap empat tahun, orang-orang yang duduk di Dewan Elektoral adalah yang sebenarnya menentukan siapa presiden dan wakil presiden baru AS.
California, negara bagian AS yang paling padat penduduknya, menempatkan Biden di atas 270 suara yang diperlukan untuk memenangkan Electoral College, ketika 55 pemilihnya dengan suara bulat melemparkan surat suara untuknya dan pasangannya, Kamala Harris.
Biden dan Harris - wanita pertama, warga kulit hitam pertama dan orang Asia Amerika pertama yang menjadi wakil presiden terpilih - akan dilantik pada 20 Januari 2021.
Dalam pidato sekitar 13 menit, Biden, mantan wakil presiden di era Barack Obama menyerukan persatuan sambil menyuarakan keyakinan bahwa lembaga demokrasi negara itu telah bekerja keras untuk demokrasi menghadapi upaya Trump untuk membalikkan hasil pemilu.
"Nyala api demokrasi telah menyala di negara ini sejak lama," tegas Biden.
"Kita sekarang tahu, bahkan tidak ada pandemi atau penyalahgunaan kekuasaan yang dapat memadamkan api itu."
Biden menekankan bahwa Trump dan sekutunya mengajukan "banyak " gugatan hukum untuk menolak hasil pemilu tanpa hasil, termasuk gugatan di Texas yang meminta Mahkamah Agung AS untuk membatalkan hasil pemilu empat negara bagian.