Menhan Inggris Akui Drone Tempur Turki Bayraktar TB2 Bisa Ubah Peta Perang Eropa
Drone Bayraktar sukses menghancurkan ratusan kendaraan lapis baja, dan bahkan sistem pertahanan udara di Suriah, Libya, Armenia, dan Nagorno-Karabakh.
Editor: Setya Krisna Sumarga
![Menhan Inggris Akui Drone Tempur Turki Bayraktar TB2 Bisa Ubah Peta Perang Eropa](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/drone-turki.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, LONDON – Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace, mengakui pesawat nirawak buatan Turki, Bayraktar TB2, menunjukkan performa menggentarkan di berbagai palagan perang.
Ia menyebut, drone tempur itu sukses menghancurkan ratusan kendaraan lapis baja, dan bahkan sistem pertahanan udara di Suriah, Libya, Armenia, dan Nagorno-Karabakh.
Pernyataan diutarakan Ben Wallace pada webinar yang diselenggarakan Royal United Services Institute for Defense and Security Studies (RUSI), sebuah lembaga pemikir keamanan Inggris.
Kantor berita Turki, Anadolu Agency dan Middle East Monitor, merilis isi diskusi di seminar itu, Jumat (16/12/2020).
"Drone ini lahir dari inovasi Turki," kata Ben Wallace. “Mereka (Turki) melakukan apa yang biasa kami lakukan secara sangat baik, mereka benar-benar berinovasi," lanjut Wallace.
Ia menambahkan, drone Turki memiliki menghadirkan tantangan nyata bagi musuhnya.
Baca juga: Drone Tempur Israel dan Turki Tunjukkan Dominasi di Perang Nagorno-Karabakh
"(Bayraktar) TB2 dan amunisinya menggabungkan kemampuan teknis dan jangkauan yang menghadirkan tantangan nyata bagi musuh," katanya.
Inggris Bisa Keteteran Hadapi Ancaman Baru Perang
Wallace juga menjelaskan lansekap konflik global yang berubah, dan ancaman yang dihadapi Inggris saat ini.
"Kami memiliki kecenderungan di barat membagi konflik antara peperangan dan sebelum perang pecah,” katanya.
Pembagian itu membuat Inggris sangat rentan terhadap mereka yang tidak bermain sesuai aturan perang umumnya.
“Mereka mengalir, kami statis. Mereka menggunakan kesiapan, inovasi, dan kehadiran, sementara kami tetap sepenuhnya dapat diprediksi dalam proses dan postur kami," kata pejabat Inggris itu.
Kemampuan Turki memproduksi pesawat nirawak bersenjata semakin diakui Negara-negara lain. Kementerian Pertahanan Tunisia telah menandatangani kesepakatan senilai hampir $ 80 juta dengan Industri Dirgantara Turki.
Tunsia membeli tiga drone tempur Anka (Phoenix). Informasi ini dikabarkan situs web Russia Today bahasa Arab, mengutip sumber Turki.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.