Serangan Bom saat Konvoi Anggota Parlemen Afghanistan, Seorang Sumber: Ledakannya Dahsyat
Seorang sumber mengatakan ledakan bom yang menyerang konvoi anggota parlemen Afghanistan, Minggu (20/12/2020), terdengar dahsyat.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Ledakan bom di Kabul, Afghanistan, telah menewaskan sembilan orang dan melukai 15 lainnya, termasuk seorang anggota parlemen, Minggu (20/12/2020).
Dikutip Tribunnews dari AlJazeera, juru bicara kementerian dalam negeri, Tariq Arian, mengatakan korban tewas akibat ledakan tersebut bisa saja meningkat.
Ia mengungkapkan korban tewas termasuk para wanita, anak-anak, dan orang tua.
"Para teroris telah melakukan serangan teroris di kota Kabul," ujarnya, Minggu.
Serangan itu terjadi saat konvoi anggota parlemen, Khan Mohammad Wardak, melewati persimpangan di lingkungan Khoshal Khan di Kabul.
Baca juga: 74 Anggota Taliban Tewas saat Bentrok Lawan Pasukan Afghanistan di Kandahar
Baca juga: Kelompok Taliban dan Pemerintah Afghanistan Capai Kesepakatan Penting
Baca juga: Bom Hantam Mobil Anggota Parlemen Afghanistan, Tewaskan 9 Wanita dan Anak-anak
Tak hanya mobil Wardak, ledakan juga membakar kendaraan warga, serta merusak bangunan dan toko di sekitarnya.
"Itu adalah ledakan dahsyat yang menyebabkan banyak kerusakan rumah di sekitarnya," ungkap seorang sumber yang merupakan petugas keamanan.
Rekaman televisi menunjukkan setidaknya dua mobil terbakar, asap hitam tebal tampak mengepul.
Sejauh ini, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas insiden bom tersebut.
Dalam beberapa pekan terakhir, Afghanistan mengalami peningkatan dalam hal kekerasan, terutama pemboman, seiring pemerintah Afghanistan dan Taliban mengadakan pembicaraan untuk mengakhiri perang negara yang hampir berlangsung selama 20 tahun.
Di hari yang sama, aksi pemboman dilaporkan juga terjadi di Provinsi Logar, Nangarhar, Helmand, dan Badakhshan.
Sejumlah warga sipil dan anggota pasukan keamanan tewas dan terluka.
Pada Jumat kemarin, ledakan bom juga terjadi di Provinsi Ghazni tengah, yang menyebabkan 15 warga tewas, 11 diantaranya anak-anak.
Kementerian dalam negeri Afghanistan dalam sebuah pernyataan, mengatakan Taliban telah menewaskan 487 warga sipil dan melukai 1.049 lainnya dengan melakukan 35 serangan bunuh diri dan 507 ledakan di seluruh negeri, selama tiga bulan terakhir.