Sistem Data AS Diretas Pihak Asing, Pompeo Tuduh Rusia, Trump Tuding China
Pengamat politik AS, Gilbert Doctorow dan Earl Rasmussen, menilai tuduhan ke Rusia atau China penuh narasi prasangka.
Editor: Setya Krisna Sumarga
Informasi dari tim transisi Biden-Harris, pemerintah AS kemungkinan nantinya akan menjatuhkan sanksi keuangan baru hingga serangan siber balasan terhadap Rusia.
Upaya itu mencakup kontra spionase dunia maya yang harus ditingkatkan, untuk menciptakan pencegahan yang efektif dan mengurangi potensi mata-mata dunia maya Rusia di masa depan.
Sementara Presiden Donald Trump terkesan meremehkan peristiwa itu, dan memberi tanggapan hampir seminggu setelah laporan peretasan itu muncul.
Trump tidak mengambil tindakan apa-apa atas peristiwa ini.Tim Biden mengkhawatirkan masa kritis ini, dan jika tidak ada langkah apa-apa, pemerintahan Biden akan meminta pertanggungjawaban.
"Mereka akan dimintai pertanggungjawaban," kata Biden via stasiun televisi CBS. Dia berjanji memaksakan "dampak finansial" pada "individu maupun entitas" yang melakukan aksi ini.
Reaksi Biden bisa jadi ujian awal janji Presiden terpilih untuk bekerja sama dan berkonsultasi secara lebih efektif dengan sekutu AS.
Pembobolan data itu pertama kali dilaporkan kantor berita Reuters, yang menyebut peretasnya diduga dinas intelijen luar negeri Rusia, SVR.
Mereka menjelajahi jaringan lembaga pemerintah, perusahaan swasta, dan lembaga pemikir AS selama berbulan-bulan.
Edward Fishman, anggota Dewan Atlantik yang menangani sanksi Rusia di Departemen Luar Negeri era Obama, memperkirakan target potensial sanksi keuangan dari AS adalah SVR.
Laporan media menyebutkan, kelompok peretas terkait SVR dikenal sebagai "Cozy Bear" atau APT29. Mereka disebut pelaku serangan tersebut.
AS, Inggris dan Kanada pada Juli pernah menuduh "Cozy Bear" mencoba mencuri riset vaksin Covid-19 dan penelitian obat medis di perusahaan farmasi serta institusi akademis AS.
“Saya akan berpikir, paling tidak, menjatuhkan sanksi terhadap SVR akan menjadi sesuatu yang harus dipertimbangkan pemerintah AS,” kata Fishman.
Namun ia mencatat langkah tersebut sebagian besar akan bersifat simbolis, dan tidak memiliki dampak ekonomi yang besar.
Departemen Keuangan AS telah menjatuhkan sanksi keuangan pada layanan keamanan Rusia lainnya, FSB, dan GRU.
Sanksi keuangan terhadap perusahaan negara Rusia dan kerajaan bisnis oligarki Rusia yang terkait Presiden Rusia Vladimir Putin mungkin lebih efektif.(Tribunnews.com/Sputniknews/Reuters/xna)