Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Soal RUU Teknologi Uni Eropa, Huawei Tetap akan Bangun Pabrik Peralatan Jaringan di Prancis

Huawei Technologies berencana menginvestasikan 200 juta euro untuk membangun pabrik peralatan jaringan telepon seluler di timur Prancis.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Soal RUU Teknologi Uni Eropa, Huawei Tetap akan Bangun Pabrik Peralatan Jaringan di Prancis
BBC
ILUSTRASI 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Huawei Technologies berencana menginvestasikan 200 juta euro untuk membangun pabrik peralatan jaringan telepon seluler di timur Prancis.

Raksasa telekomunikasi China itu mengumumkan rencana tersebut pada hari Kamis lalu.

Pabrik itu nantinya akan mulai beroperasi dengan sekitar 300 karyawan dan ditargetkan tumbuh menjadi sekitar 500 dalam jangka panjang.

Selain itu, pabrik tersebut akan memproduksi peralatan jaringan untuk basis klien raksasa teknologi China di Eropa.

Rencana ini akan tetap direalisasikan, meskipun ada potensi diterapkannya tindakan tegas oleh pemerintah Prancis terkait penggunaan peralatan jaringan dari raksasa teknologi yang berbasis di Shenzhen itu.

Sejauh ini, Prancis belum melarang keterlibatan perusahaan itu dalam pembangunan jaringannya, namun otoritas negara tersebut telah memberikan ultimatum kepada perusahaan teknologi yang membeli perangkat Huawei.

Berita Rekomendasi

Dikutip dari laman Sputnik News, Minggu (20/12/2020), peringatan yang diberikan otoritas Prancis adalah perusahaan teknologi Prancis tidak dapat memperbaharui lisensi mereka setelah masa kedaluwarsa.

Baca juga: Siap Rilis 3 Hari Lagi, Ini Spesifikasi Smartphone Flagship Huawei Mate 40 Pro

Hal ini dilakukan dalam upaya untuk menghapus Huawei dari jaringan nasional.

Kabar tersebut muncul setelah Jerman menyetujui RUU keamanan Teknologi pada Rabu lalu yang memberikan persetujuan bersyarat bagi Huawei untuk membangun jaringan di Jerman.

Huawei membutuhkan jaminan bahwa peralatan mereka tidak akan digunakan untuk kegiatan mata-mata.

RUU tersebut masih harus disahkan di parlemen.

Di sisi lain, RUU ini menandai kemunduran besar dalam perang teknologi pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan China, setelah upaya lobi yang intens dilakukan AS untuk memblokir perusahaan teknologi China itu dari negara-negara mitra Eropa.

AS telah mengancam akan berhenti berbagi informasi intelijen dengan Jerman jika negeri Bavaria itu gagal memblokir Huawei dari rencana peluncuran 5G-nya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas