Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gamelaya dan Astra Zeneca Kerja Sama Perkuat Kemampuan Vaksin Sputnik V 

Kedua raksasa farmasi itu segera bersama-sama menguji calon vaksin Astra Zeneca dengan Sputnik-V buatan Rusia.

Editor: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Gamelaya dan Astra Zeneca Kerja Sama Perkuat Kemampuan Vaksin Sputnik V 
Hyderus.com
Pemerintah Rusia mengklaim menjadi negara pertama di dunia yang mendaftarkan vaksin Corona (Covid-19). 

Rusia telah memulai program imunisasi massal menggunakan vaksin Sputnik V, yang menjadi berita utama pada Agustus 2020.

Vaksin Rusia ini menjadi amunisi pertama melawan pandemic Covid-19. Produk Gamaleya itu didaftarkan di mana pun di dunia.

Jumat pekan lalu, dilaporkan lebih dari 9.000 orang telah menerima suntikan pertama mereka di Moskow.

Daftar mereka yang memenuhi syarat untuk mendaftar vaksin kini telah diperluas. Sebelumnya, hanya pekerja medis dan guru yang memenuhi syarat.

Kini, pekerja bidang transportasi, energi, industri, dan media sekarang dapat mendaftar untuk menerima suntikan.

Perkembangan lainnya, vaksin Sputnik V, diklaim efektif melawan virus corona versi mutasi yang baru ditemukan. Klaim disampaikan Kepala Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF), Kirill Dmitriev.

“Kami mengkonfirmasi, Sputnik V sangat efektif melawan mutasi virus baru yang ditemukan di Eropa. Oleh karena itu, itu sama efektifnya dengan melawan strain yang ada,” katanya.

Berita Rekomendasi

“Sputnik V telah terbukti efektif pada beberapa kesempatan, meskipun sebelumnya ada mutasi pada protein S," lanjut Dmitriev kepada Presiden Rusia Vladimir Putin lewat telekonferensi.

Vaksin COVID-19, diproduksi bersama oleh Gamaleya Research Center dan RDIF, pada Agustus menjadi vaksin terdaftar pertama di dunia melawan virus corona.

Menurut para pengembang, vaksin sebelumnya membuktikan lebih dari 90 persen efektivitas melawan virus asli.

Otoritas Inggris telah mengkonfirmasi mereka mendeteksi jenis baru virus corona pada pasien dari tenggara Inggris.

Otoritas kesehatan percaya bahwa varian baru yang mempertahankan mutasi pada protein lonjakan virus corona bisa hingga 70% lebih dapat ditularkan daripada versi lain.


Namun, Kepala Badan Medis Inggris mengatakan tidak ada bukti bahwa vaksin yang ada tidak efektif melawan virus.

Otoritas Inggris sebelumnya telah memberi lampu hijau pada penggunaan darurat vaksin Pfizer-BioNTech.

Tetapi sejauh ini para pengembang tetap diam tentang apakah itu akan mencegah mereka yang terpapar virus baru mutasi virus corona.(Tribunnews.com/RussiaToday/xna)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas