Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

WHO: Covid-19 Bukanlah Pandemi Terakhir, Kita Harus Lebih Bersiap

Pandemi Covid-19 tidak akan menjadi pandemi terakhir yang dihadapi manusia di bumi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
zoom-in WHO: Covid-19 Bukanlah Pandemi Terakhir, Kita Harus Lebih Bersiap
AFP/Fabrice COFFRINI
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menghadiri konferensi pers tentang COVID-19 di kantor pusat WHO di Jenewa, Rabu (11/3/2020). Pandemi Covid-19 tidak akan menjadi pandemi terakhir yang dihadapi manusia di bumi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan. 

TRIBUNNEWS.COM - Pandemi Covid-19 tidak akan menjadi pandemi terakhir yang dihadapi manusia di bumi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan.

Dilansir Mirror, Direktur Jenderal WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, jika manusia tidak mengubah cara kita berinteraksi dengan hewan dan mengatasi perubahan iklim, maka manusia segera berada di ambang pintu krisis lainnya.

"Upaya untuk meningkatkan kesehatan manusia sudah hancur, kecuali kita siap untuk mengatasi masalah kesejahteraan hewan dan perubahan iklim," ujarnya.

Ghebreyesus membuat peringatan keras dalam pesan video yang menandai Hari Kesiapsiagaan Epidemi Internasional yang pertama pada Minggu (27/12/2020).

Baca juga: Ancaman Varian Baru Covid-19, Pemerintah Larang WNA Masuk hingga Klaim Belum Ditemukan di Indonesia

Baca juga: GeNose, Alat Deteksi Virus Corona Karya Anak Bangsa Sudah Mulai Bisa Dipesan

Tedros Adhanom Ghebreyesus saat rapat di kantor WHO di Genewa Swiss pada 5 Oktober 2020
Tedros Adhanom Ghebreyesus saat rapat di kantor WHO di Genewa Swiss pada 5 Oktober 2020 (Christopher Black / World Health Organization / AFP)

Dalam klip pendeknya, ia mengatakan dunia harus belajar dari pandemi Covid-19 yang mematikan.

Virus itu telah menewaskan sedikitnya 1,7 juta orang sejak pertama kali diketahui muncul di Kota Wuhan, China, pada Desember 2019 lalu.

Lockdown yang diberlakukan sejak itu untuk mengekang penyebarannya telah merontokkan ekonomi dan sangat membatasi kebebasan individu di seluruh dunia.

Berita Rekomendasi

Dr Ghebreyesus mengatakan kepada masyarakat, "Sudah terlalu lama, dunia telah beroperasi dalam siklus kepanikan dan pengabaian," katanya.

"Kita membuang uang saat terjadi wabah, dan ketika sudah berakhir, kami melupakannya dan tidak melakukan apa pun untuk mencegah wabah berikutnya. Ini sangat picik, dan terus terang sulit untuk dipahami."

Dia menambahkan: "Sejarah memberi tahu kita bahwa Covid ini tidak akan menjadi pandemi terakhir, dan epidemi adalah fakta kehidupan."

"Pandemi telah menyoroti hubungan erat antara kesehatan manusia, hewan, dan planet."

"Setiap upaya untuk meningkatkan kesehatan manusia akan gagal kecuali mereka mengatasi kritis antara manusia dan hewan, dan ancaman perubahan iklim yang membuat bumi kita kurang layak huni."

Baca juga: Setelah Inggris dan Afrika Selatan, Varian Strain Virus Corona Ketiga Ditemukan di Nigeria

Baca juga: Strain Baru Virus Corona dari Inggris Kini Telah Mencapai Spanyol hingga Kanada

Tedros mengatakan semua negara harus berinvestasi dalam kapasitas kesiapsiagaan untuk mencegah, mendeteksi dan mengurangi segala jenis keadaan darurat.

Ia juga menyerukan penyediaan perawatan kesehatan primer yang lebih kuat.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas