Tak Ingin Ikuti Jejak Inggris, Dr Anthony Fauci Tegaskan AS Takkan Tunda Dosis Kedua Vaksin Covid-19
Pakar penyakit menular AS Dr Anthony Fauci menegaskan tak sepakat dengan pendekatan Inggris untuk menunda dosis kedua vaksin Pfizer/BioNTech.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Pakar penyakit menular Amerika Serikat (AS) Dr Anthony Fauci menegaskan tak sepakat dengan pendekatan Inggris untuk menunda dosis kedua vaksin Pfizer/BioNTech.
Pada Jumat (1/1/2021) kepada CNN, Dr Fauci mengatakan, AS tak akan mengikuti jejak Inggris dan akan mengikuti panduan Pfizer/BioNTech untuk memberikan dosis kedua vaksinnya, tiga minggu setelah yang pertama.
Meski ada protes dari pada dokter, Kepala Petugas Medis Inggris mempertahankan rencana mereka pekan ini untuk menunda dosis kedua vaksin Pfizer/BioNTech bagi pasien.
Dengan keputusan tersebut, artinya, orang-orang akan menunggu hingga 12 minggu ke depan untuk vaksinasi berikutnya.
Baca juga: Vaksin Pfizer Dapat Izin Darurat WHO, Dijadwalkan Masuk Indonesia Pertengahan 2021
Baca juga: Indonesia Umumkan Perjanjian Vaksin COVID-19 dengan Pfizer dan AstraZeneca
The Guardian melaporkan, lewat kebijakan tersebut pihak terkait ingin memprioritaskan untuk memberi lebih banyak orang dosis pertama vaksin.
"Kami tahu dari uji klinis bahwa waktu optimas adalah memberikannya pada satu hari dan tunggu 28 hari," kata Dr Fauci kepada CNN.
"Untuk Pfizer, 21 hari kemudian," paparnya.
Dr Fauci lantas menambahkan "meski Anda dapat membuat argumen untuk memperpanjang dosis" dia tak akan mendukung hal tersebut.
Baca juga: POPULER Internasional: Apoteker Rusak 500 Dosis Vaksin | Surat Kim Jong Un untuk Rakyatnya
Pfizer/BioNTech Peringatkan Pentingnya Dosis Ke-2
Sementara itu, Pfizer dan BioNTech memperingatkan bahwa dosis kedua vaksin penting untuk mencapai perlindungan maksimal terhadap Covid-19.
"Kami tak memiliki bukti bahwa dosis pertama saja akan melindungi pasien setelah tiga minggu," ujar pihak Pfizer/BioNTech.
Di Inggris, langkah baru ini akan diterapkan pada orang-orang yang mengharapkan dosis kedua vaksin Pfizer/BioNTech setelah 4 Januari 2021.
Pasien yang mendapatkan suntikan pertama dari vaksin AstraZeneca/Oxford yang baru disetujui juga harus menunggu hingga 12 minggu.
Dalam sebuah pernyataan pada Kamis malam, Chris Whitty, Kepala Petugas Medis Inggris, dan rekan-rekannya di Wales, Skotlandia dan Irlandia Utara memberikan tanggapannya.
Mereka dukungan atas keputusan untuk menunda dosis kedua, demi memastikan lebih banyak orang dapat menerima dosis pertama sesegera mungkin.
"Kami harus mengikuti prinsip kesehatan masyarakat dan bertindak cepat jika kami ingin mengalahkan pandemi yang merajalela di komunitas kami, dan kami yakin publik akan memahami dan berterima kasih kepada kami atas tindakan tegas ini," ujarnya.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.