Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tentara Israel Tembak Pria Palestina hingga Berakibat Fatal, gara-gara akan Sita Generator Listrik

Tentara Israel menembak seorang pria Palestina hingga berakibat fatal saat akan menyita generator listrik yang dibawa korban.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Tentara Israel Tembak Pria Palestina hingga Berakibat Fatal, gara-gara akan Sita Generator Listrik
Al Jazeera
(Ilustrasi) Seorang pemuda Palestina tewas ditembak tentara Israel saat melakukan protes di Ramallah. Tentara Israel menembak seorang pria Palestina hingga berakibat fatal saat akan menyita generator listrik yang dibawa korban. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang tentara Israel menembak seorang pria Palestina hingga menyebabkan luka yang fatal.

Dilansir CNN, tembakan itu mengakibatkan pria tersebut lumpuh dari leher ke bawah. 

Adapun penembakan dipicu pertengkaran karena generator listrik portabel, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Video insiden tersebut viral dan terjadi pada Jumat di dekat Hebron di selatan Tepi Barat.

Rekaman menunjukkan Haroun Abu Aram (24) bersama tiga pria lainnya berusaha memegang generator sementara tentara Israel berusaha merampasnya.

Baca juga: Tentara Suriah Tewas dalam Serangan Israel di Dekat Damaskus

Baca juga: PAN Dukung Sikap Pemerintah Tolak Buka Hubungan Diplomatik dengan Israel

Keributan terus berlanjut hingga satu suara tembakan terdengar, namun tidak terekam dalam kamera.

Tembakan itu diikuti suara teriakan, menunjukkan Abu Aram yang terbaring diam di tanah.

Berita Rekomendasi

Video itu disebarkan secara luas oleh organisasi HAM Israel di media Israel dan Palestina.

Dalam sebuah pernyataan, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan tentara tersebut sedang melakukan operasi rutin untuk menyita dan mengevakuasi sebuah bangunan ilegal di desa At-Tuwani.

Pasukan Israel secara teratur mengevakuasi dan menghancurkan rumah Palestina di wilayah Palestina yang dibangun tanpa izin dari otoritas Israel.

Pernyataan itu mengatakan, tentara mengetahui laporan seorang warga Palestina terluka oleh tembakan langsung selama operasi dan sedang melakukan penyelidikan.

Militer Israel juga menyatakan, operasi itu dilakukan untuk menghadapi pelemparan batu oleh sekitar 150 warga Palestina.

Walaupun hal yang dituduhkan itu tidak terlihat dalam video berdurasi dua setengah menit tersebut.

Kepala komite desa setempat, Mohammed Ribe mengatakan kepada CNN bahwa rumah Abu Aram sebelumnya telah dihancurkan tentara Israel sebulan yang lalu.

Kali ini, Abu Aram berusaha melindungi properti tetangganya saat IDF hendak mengosongkan rumah mereka pada Jumat lalu.

Baca juga: Remaja di Palestina Ditembak Mati Pasukan Israel di Yerusalem, Diduga Menyerang Lebih Dulu

Baca juga: Ribuan Orang Unjuk Rasa di Luar Kediaman Netanyahu, Tuntut PM Israel itu Mengundurkan Diri

"Haroun berusaha membantu tetangganya untuk mendapatkan generator mereka kembali ketika dia ditembak di belakang lehernya," kata Ribe.

Sebuah pernyataan dari rumah sakit di Hebron tempat Abu Aram dirawat mengatakan dia telah ditembak di leher.

Hal ini menyebabkan saraf dan tulang punggungnya rusak.

Bahkan Abu Aram mengalami kelumpuhan di empat anggota tubuh.

Khairi Hanoon, aktivis paruh baya yang lehernya diinjak oleh tentara Israel.
Khairi Hanoon, aktivis paruh baya yang lehernya diinjak oleh tentara Israel. (Reuters via BBC)

Rumah sakit menambahkan bahwa pernapasan hanya dapat dilakukan menggunakan ventilator.

Dikutip dari Al Jazeera, Israel telah menduduki Tepi Barat sejak 1967 dan permukimannya di daerah itu dianggap ilegal oleh sebagian besar komunitas internasional. 

Tetapi populasi Israel di sana meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Saat ini ada sekitar 450.000 pemukim Yahudi di Tepi Barat yang tinggal di antara sekitar 2,8 juta orang Palestina.

Pada 2020 lalu, Israel menghancurkan lebih dari 900 rumah warga Palestina di Tepi Barat.

Pihaknya lantas menduduki Yerusalem Timur, menurut kelompok hak asasi Israel B'Tselem.

Palestina mengklaim Tepi Barat dan Jalur Gaza, dengan ibu kota di Yerusalem Timur, sebagai wilayah kedaulatan.

Mereka mengatakan pertumbuhan populasi pemukim di Tepi Barat membuat semakin sulit untuk mencapai kemerdekaan.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas