Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bila Tak Ada Deklarasi Darurat, Sehari Infeksi di Tokyo Bisa Mencapai 7000 Orang di Akhir Maret

Pemerintah Jepang besok (7/1/2021) mengeluarkan deklarasi darurat yang kedua (pertama kali awal April 2020) sebagai langkah penanggulangan virus coron

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Bila Tak Ada Deklarasi Darurat, Sehari Infeksi di Tokyo Bisa Mencapai 7000 Orang di Akhir Maret
Foto GRIPS
Profesor Hiroshi Nishiura (44) dari Universitas Kyoto 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pemerintah Jepang besok (7/1/2021) mengeluarkan deklarasi darurat yang kedua (pertama kali awal April 2020) sebagai langkah penanggulangan virus corona baru yang terus menyebar khususnya di Tokyo Chiba Saitama dan Kanagawa.

Deklarasi darurat dibuat juga berdasarkan hasil dari simulasi baru yang dilakukan oleh Profesor Hiroshi Nishiura dari Universitas Kyoto baru-baru ini,  dengan asumsi tingkat efek yang sama dengan deklarasi darurat tahun lalu, untuk mengurangi jumlah orang yang terinfeksi.

"Ketika deklarasi darurat pertama dikeluarkan pada bulan April tahun lalu, kami mengkhususkan diri pada analisis penyakit menular menggunakan model matematika, dan berdasarkan hasil simulasi sekali lagi kami mensimulasikan perubahan di masa depan dalam jumlah orang yang terinfeksi di Tokyo," papar Nishiura kemarin (5/1/2021).

Simulasi dilakukan dengan menggunakan angka yang disebut "angka reproduksi efektif", yang menunjukkan berapa banyak orang yang terinfeksi oleh orang yang terinfeksi.

Berdasarkan hal ini, dari situasi infeksi saat ini, jumlah reproduksi efektif di Tokyo adalah sekitar 1,1, dan jika keadaan ini berlanjut tanpa adanya tindakan baru, jumlah orang yang baru terinfeksi pada akhir Februari adalah sekitar 3500 per hari.

Baca juga: Kamis Besok Deklarasi Darurat Jepang Dimulai Disertai Badai Salju Lebat

"Jumlah orang diperkirakan meningkat menjadi sekitar 7.000 terinfeksi per hari pada akhir Maret 2021 bila kini tak ditangani segera," tekannya lagi.

Berita Rekomendasi

Kemudian, dengan menggunakan model matematis, juga menghitung berapa banyak jumlah orang yang terinfeksi akan berkurang dengan mengambil tindakan baru dengan mengacu pada data dari gelombang pertama dan kedua dari epidemi  yang di alami tahun lalu.

Apabila  langkah-langkah seperti jam kerja yang dipersingkat hanya diambil untuk restoran, jumlah reproduksi efektif diperkirakan akan menurun 10% menjadi 0,99, dan dalam keadaan ini jumlah orang yang baru terinfeksi akan hampir berkurang.

Hingga akhir Februari, ada sekitar 1.300 orang per hari. Di sisi lain, jika  mampu mengurangi jumlah reproduksi efektif menjadi sekitar 0,72, yaitu 35% lebih sedikit dari sekarang, itu berarti jumlah infeksi baru turun di bawah 100 per hari pada tanggal 25 Februari, satu setengah bulan kemudian.

"Pengurangan 35% dalam jumlah reproduksi efektif berada pada tingkat yang sama dengan efek deklarasi darurat April 2020, dan jika efeknya lebih lemah dari ini, akan memakan waktu lebih lama sampai jumlah orang yang terinfeksi berkurang. Itu berarti butuh waktu agak lama."

Menurut Profesor Nishiura, untuk mendapatkan tingkat efek yang sama dengan deklarasi darurat sebelumnya, sambil berfokus pada tindakan untuk restoran, menahan diri untuk tidak keluar rumah yang tidak perlu, tidak bergerak melintasi perbatasan prefektur, bekerja jarak jauh secara menyeluruh untuk pekerja kantor.

"Artinya, perlu dilakukan tindakan menyeluruh untuk mengurangi risiko infeksi, seperti menghindari pertemuan di Jepang."

Profesor Nishiura, yang melakukan simulasi, berkata, "Saya pikir adalah mungkin untuk mencapai pengurangan kontak yang tajam dengan menggabungkan berbagai tindakan, daripada menahan diri dari seluruh masyarakat secara seragam. Efektivitas sangat penting untuk mengeluarkan deklarasi darurat. Dan jika gagal, tidak hanya kerusakan psikologis tetapi juga kerusakan sosial dan ekonomi akan sangat besar. Negara perlu mengambil tanggung jawab atas tindakan untuk secara drastis mengurangi jumlah orang yang terinfeksi."

Sementara itu telah terbit buku baru "Rahasia Ninja di Jepang" berisi kehidupan nyata ninja di Jepang yang penuh misteri, mistik, ilmu beladiri luar biasa dan tak disangka adanya penguasaan ilmu hitam juga. informasi lebih lanjut ke: info@ninjaindonesia.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas