Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ambulans di Jepang Kian Sulit Mencari Rumah Sakit yang Dapat Menampung Pasien Covid-19

Semakin tingginya jumlah pasien Covid-19 membuat masyarakat di Jepang kesulitan mencari rumah sakit.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Ambulans di Jepang Kian Sulit Mencari Rumah Sakit yang Dapat Menampung Pasien Covid-19
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Data ambulans Jepang yang ditolak rumah sakit sebanyak 3 kali atau lebih. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Semakin tingginya jumlah pasien Covid-19 membuat masyarakat di Jepang kesulitan mencari rumah sakit, termasuk untuk mendapatkan ambulans menjemput warga yang terinfeksi virus corona.

"Terjadi peningkatan sebesar 45 persen tingkat kesulitan mencari rumah sakit oleh kelompok ambulans," ungkap sumber Tribunnews.com dari Kementerian Kesehatan Jepang, Selasa (12/1/2021).

Data yang ada seminggu sebelum akhir tahun lalu, dibandingkan dengan data tanggal 28 Desember sampai dengan 3 Januari 2021, terlihat kenaikan kesulitan 45 persen bagi ambulans yang telah 3 kali atau lebih ditolak RS di Jepang.

Jumlah kasus seminggu sebelum berakhirnya tahun 2020, sebanyak 1.498 kasus ambulans yang ditolak RS sebanyak 3 kali atau lebih.

Baca juga: 1,39 Juta Pengangguran di Jepang Dapat Bantuan Pinjaman Tanpa Bunga

Sedangkan antara 28 Desember sampai dengan 3 Januari 2021 sebanyak 2.179 kasus ambulans yang telah 3 kali ditolak atau lebih, oleh RS di Jepang.

Banyak kasus tersebut, berada di Kanto terutama di Tokyo sehingga calon pasien RS yang berdomisili di Tokyo akhirnya dikirimkan ambulans ke RS yang ada di luar Tokyo misalnya ke Saitama, Chiba, Kanagawa, dan Ibaraki.

Berita Rekomendasi

"Infeksi Covid-19 yang semakin meningkat pesat saat ini menyita banyak sekali tempat tidur rumah sakit dengan perlakuan khusus agar tidak terjadi cluster di dalam rumah sakit," ujarnya.

Baca juga: Besok Jepang Umumkan Pemberlakuan Deklarasi Darurat Covid-19 Wilayah Osaka, Hyogo dan Kyoto

Akibatnya jumlah penampungan pasien semakin sedikit dan berdampak ketersediaan tempat tidur semakin sedikit atau menjadikan RS penuh di banyak tempat di Tokyo khususnya.

"Oleh karena itu tolong jaga kesehatan kita masing-masing jangan sampai sakit apalagi terkena Covid-19 karena penempatannya sangat sulit sekali," katanya.

Itulah sebabnya PM Suga dalam jumpa persnya 7 Januari lalu memberikan subsidi bagi ketersediaan rumah sakit di Jepang.

"Mengamankan tempat tidur orang sakit dengan tambahkan subsidi 4,5 juta yen per tempat tidur untuk Tokyo Chiba, Kanagawa dan Saitama," kata PM Suga.

Hal tersebut akan ditambahkan ke penyangga konvensional, sehingga semua rumah sakit tidak akan kekurangan tempat tidur bagi pasien corona.

Suasana di Tokyo sepi menjelang diberlakukannya PSBB di Jepang, Kamis (7/1/2021).
Suasana di Tokyo sepi menjelang diberlakukannya PSBB di Jepang, Kamis (7/1/2021). (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

"Jika ada tempat tidur untuk orang yang sakit parah, dukungan yang kuat sekitar 20 juta yen per tempat tidur akan disediakan," tambahnya.

PM Suga juga menambahkan, memiliki sistem yang lengkap sehingga dapat mengerahkan tim medis dari Pasukan Bela Diri (SDF) kapan saja atas permintaan.

Jumlah perawat dari SDF saat ini sedikitnya berjumlah 1.000 orang yang siap diterjunkan ke berbagai rumah sakit di Jepang.

Sementara itu telah terbit buku baru "Rahasia Ninja di Jepang" berisi kehidupan nyata ninja di Jepang yang penuh misteri, mistik, ilmu beladiri luar biasa dan tak disangka adanya penguasaan ilmu hitam juga. informasi lebih lanjut ke: info@ninjaindonesia.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas