Israel Diduga Gempur Suriah Sesudah Pompeo Bertemu Kepala Mossad Yosi Cohen
Kelompok yang dijadikan target paramiliter Hizbullah Lebanon dan Brigade Fatimiyah, yang terdiri pejuang Afghanistan pro-Iran.
Editor: Setya Krisna Sumarga
Gempuran udara itu menewaskan tiga pejuang pro-Iran. Israel secara rutin melakukan serangan di Suriah, sebagian besar terhadap target yang berafiliasi dengan Iran.
Tel Aviv mengklaim apa dikatakannya sebagai upaya mencegah musuh bebuyutannya (Iran) membuat pijakan lebih lanjut di sepanjang perbatasan Suriah-Israel di Golan.
Menurut media Israel, daerah yang diserang dilaporkan telah diserang oleh Israel lebih dari satu kali dalam beberapa tahun terakhir karena menampung sejumlah pangkalan yang digunakan oleh kelompok yang didukung Iran.
Daerah itu juga merupakan kunci koridor darat untuk Teheran yang menghubungkan Iran melintasi Irak dan Suriah melalui Lebanon.
Jalur itu menurut Israel dan AS digunakan Iran untuk menyelundupkan senjata dan roket, terutama ke kelompok bersenjata Hizbullah.
Iran menempatkan anggota militernya serta pejuang dari berbagai negara yang bertempur bersama milisi yang didukungnya di Suriah.
Israel tercatat menyerang 50 target di Suriah pada 2020, menurut laporan tahunan yang dirilis pada akhir Desember oleh militer Israel.
Militer Israel telah melakukan ratusan serangan udara dan rudal di Suriah sejak pemberontakan dan aksi teroris meletus di negara itu pada 2011.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menolak berkomentar atas tuduhan pemerintah Suriah tentang penyerangan di bagian timur Republik Arab Suriah.
Sumber Angkatan Bersenjata Suriah melaporkan sejumlah korban di pihak mereka, meskipun ada klaim serangan itu menargetkan pasukan Iran di Kegubernuran Deir Ezzor.(Tribunnews.com/Almasdar/Aljazeera/xna)