Kelompok Teroris HTS dan ISIS Terlibat Bentrok Bersenjata di Suriah Utara
Kedua kelompok ini selama bertahun-tahun melawan pemerintah Suriah. Tapi setelah Damaskus membalikkan keadaan, HTS dan ISIS berselisih.
Editor: Setya Krisna Sumarga
Damaskus menekankan dalam pernyataannya, kelanjutan serangan sistematis ini, yang sekarang lebih dari sebelumnya mengancam keamanan dan stabilitas di kawasan, tidak dapat diterima.
Damaskus mengindikasikan serangan Israel tidak akan berhasil meneror rakyat Suriah, melainkan meningkatkan desakan mereka untuk mengikuti keniscayaan kemenangan mereka atas terorisme.
Suriah akan terus berusaha memulihkan kembalinya wilayah Dataran Golan yang direbut Israel sejak perang 1967.
Dalam pesannya, Kementerian Luar Negeri Suriah meminta Dewan Keamanan PBB, sekali lagi, untuk memikul tanggung jawabnya dalam kerangka Piagam PBB.
Paling penting pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional, dan itu adalah permulaan 2021 merupakan kesempatan lain untuk mengambil tindakan tegas dan segera untuk mencegah terulangnya serangan teroris Israel ini.
Damaskus meminta PBB memaksa Israel agar wajib menghormati hokum internasional. Apa yang dilakukannya di Suriah merupakan pelanggaran mencolok Piagam PBB.
Israel juga menabrak berbagai hukum internasional, Resolusi Dewan Keamanan 242, 338, 350 dan 497 dan semua resolusi dan instrumen internasional yang berkaitan dengan pemberantasan terorisme.(Tribunnews.com/AlMasdarNews/xna)