Keberadaan Jack Ma Misterius, Pemerintah China Disebut-Sebut Ambil Alih Alibaba dan Ant Group
Selain Alibaba, penyelidikan dilakukan terhadap raksasa media sosial Tencent dan perusahaan e-commerce Meituan
Editor: Eko Sutriyanto
Di bawahnya ada Alibaba Pictures Group yang dulunya bernama ChinaVision Media. Saham bisnis itu dibeli seharga 804 juta dollar AS pada 2014.
South China Morning Post (SCMP) media berbahasa Inggris yang berbasis di Hong Kong, juga berada di bawah naungan Alibaba Group usai dibeli dengan banderol 266 juta dollar AS pada April 2016.
Lalu Alibaba Group turut mengakuisisi Lazada Group seharga 1 miliar dollar AS untuk 54 persen sahamnya pada 12 April 2016.
Selanjutnya ada Intime Department Store dengan akuisisi investasi awal 692 juta dollar AS pada Juli 2014.
Spekulasi tentang nasibnya kini berkembang karena ketika tokoh-tokoh terkenal China menghilang, penangkapan dan penuntutan sering mengikutinya.
Tidak terlihat di depan umum sejak Oktober, para analis mengatakan Ma mungkin bersembunyi karena otoritas China menyelidiki kerajaan bisnisnya yang luas.
Penyelidikan itu disinyalir setelah dia menyampaikan pidato yang dinilai menghasut beberapa hari sebelum peluncuran penawaran umum perdana saham (IPO) dari afiliasi keuangan Alibaba, Ant Group, yang sangat dinanti-nantikan
Pidato tersebut, yang disampaikan di Shanghai Financial Summit pada 24 Oktober, mengecam regulator keuangan China sebagai tidak masuk akal dan mendesak mereka untuk lebih inovatif.
Itu adalah penampilan terakhir Ma di depan publik.
Pada 2 November, regulator keuangan Partai Komunis China (PKC) mewawancarai eksekutif Ant Group dan Ma.
Ma tidak lagi memegang posisi eksekutif atau dewan di salah satu perusahaan yang didirikannya bersama tetapi merupakan pemegang saham individu terbesar di Alibaba dengan menggenggam 5 persen kepemilikan, atau bernilai sekitar $ 25 miliar.
Pada 3 November, otoritas menghentikan IPO Ant Group. Dijadwalkan secara bersamaan di Shanghai dan Hong Kong pada 5 November, IPO itu diharapkan menghasilkan $ 37 miliar, yang akan menjadikannya IPO terbesar di Dunia.
Saat itu, koran Wall Street Journal melaporkan bahwa Xi Jinping, presiden Republik Rakyat China dan ketua PKC, secara pribadi telah memerintahkan pemblokiran IPO Ant Group setelah mendengar pidato Ma.
Pada 24 Desember, Administrasi Negara untuk Peraturan Pasar (NIM) China membuka penyelidikan terhadap Alibaba atas kemungkinan adanya praktik monopoli, dan saham Alibaba merugi lebih dari 110 miliar dollar AS (Rp 1.543 triliun) dalam nilai pasar hari itu.
Seminggu kemudian, badan tersebut mendenda Tmall milik Alibaba, yakni situs web untuk menjual produk langsung ke konsumen secara online, karena pelanggaran anti-monopoli.
Sementara sebagian orang percaya bahwa Jack Ma telah meninggalkan China, Ge Bidong, seorang ekonom yang berbasis di Los Angeles dan komentator masalah-masalah terkini, mengatakan kepada VOA bahwa hal itu tidak mungkin terjadi.
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Nasib Jack Ma Tak Diketahui, China Ambil Alih Alibaba dan Ant Group dengan Kekayaan Rp 806 Triliun