Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Abaikan Ancaman Keamanan, Biden-Harris Takkan Takut dan Menyerah

Garda Nasional diperkirakan mengerahkan lebih dari 20.000 tentara untuk membantu keamanan saat pelantikan 20 Januari 2021.

Editor: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Abaikan Ancaman Keamanan, Biden-Harris Takkan Takut dan Menyerah
JIM WATSON / AFP
Presiden terpilih AS Joe Biden bersama Wakil Presiden terpilih AS Kamala Harris (kiri) menjawab pertanyaan dari media setelah mengumumkan nominasi kunci untuk tim ekonomi dan pekerjaan mereka di The Queen theater di Wilmington, Delaware pada 8 Januari 2021 

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Wakil Presiden AS terpilih Kamala Harris mengungkapkan tekadnya untuk tidak takut dan menyerah, dan meminta pelantikan harus dilakukan di luar meskipun ada masalah keamanan.

Ditanya mengapa begitu penting untuk melanjutkan tradisi pelantikan, Harris mengatakan mereka tidak akan menyerah pada mereka yang akan mencoba dan membuat takut siapa pun.

Tekad kuat ini disampaikan Kamala Harris kepada kantor berita NPR dan dikutip Politico.com, Jumat (15/1/2021).

Baca juga: Pelantikan Biden 20 Januari 2021, 20.000 Pasukan Garda Nasional Dikerahkan

Baca juga: PBB Berharap Pelantikan Presiden Terpilih AS Joe Biden Bebas dari Kekerasan

Baca juga: Lady Gaga akan Nyanyikan Lagu Kebangsaan di Pelantikan Joe Biden-Kamala Harris

Para pendukung fanatik Donald Trump menunjukkan kenekatannya, dan banyak yang berpotensi menggelar kampanye penolakan keras atas pelantikan Biden-Harris.

Apalagi untuk kedua kalinya, Trump dimakzulkan pada Kamis oleh DPR atas tuduhan menghasut pemberontakan ke Gedung Capitol.

Geladi pelantikan Joe Biden-Kamala Harris sebagai Presiden dan Wakil Presiden AS,  yang dijadwalkan Minggu (17/1/2021) pun ditunda karena masalah keamanan.

Setelah serbuan massa pekan lalu ke Gedung Capitol di Washington, pejabat keamanan telah melokalisir kompleks tersebut.

BERITA TERKAIT

Garda Nasional diperkirakan mengerahkan lebih dari 20.000 tentara untuk membantu keamanan saat pelantikan 20 Januari 2021.

Anggota parlemen terkemuka dan pejabat Keamanan Dalam Negeri mencemaskan meningkatnya ancaman sekitar pelantikan.

Akhir pekan lalu, FBI memperingatkan potensi aksi protes di 50 negara bagian. Sebagian di antara pemrotes bakal membawa senjata api.

Tim presiden terpilih juga membatalkan perjalanan Amtrak dari Wilmington ke Washington yang direncanakan Senin karena meningkatnya masalah keamanan.

Komite pelantikan presiden menolak mengomentari perubahan tersebut. Dinas Rahasia dan Komite Kongres Bersama untuk Upacara Pelantikan tidak menanggapi permintaan komentar.

Tim Biden juga telah membawa Lisa Monaco, mantan penasihat Keamanan Dalam Negeri di pemerintahan Obama, untuk menjabat sebagai penasihat sementara keamanan di sekitar pelantikan.

Monaco, yang dicalonkan Biden untuk menjabat sebagai wakil jaksa agung, telah menghentikan aktivitasnya saat dia menangani transisi pada masalah keamanan.

“Miss Monaco akan membantu Presiden terpilih dan bekerja dengan penasihat keamanan nasional yang akan datang, penasihat keamanan dalam negeri yang akan datang, dan pejabat keamanan dan penegakan hukum saat ini, termasuk dengan Dinas Rahasia AS," kata juru bicara transisi.

“Mengingat ancaman yang ada, peran sementara Nona Monaco akan difokuskan hanya pada periode menjelang pelantikan,” imbuhnya.

Biden menerima pengarahan pada Rabu dari FBI, Dinas Rahasia dan pejabat keamanan nasional tentang potensi ancaman keamanan jelang pelantikannya.

"Dalam seminggu sejak serangan terhadap Kongres oleh massa yang termasuk teroris domestik dan ekstremis brutal, bangsa AS terus belajar lebih banyak tentang ancaman terhadap demokrasi kita,” kata tim transisi Biden.

Wali Kota Washington, Muriel Bowser, telah memperingatkan warga Amerika untuk menjauh dari pelantikan, karena kompleks Capitol tetap dijaga ketat.

The Washington Post melaporkan pada Kamis semua atau sebagian besar National Mall akan ditutup untuk umum.

Namun demikian, Biden mengatakan dia "tidak takut" untuk dilantik di luar, bahkan saat tim perencanaan pelantikannya sedang menilai kembali perencanaan keamanannya setelah pengepungan Capitol.

Menyusul selesainya perayaan pelantikan minggu depan, presiden terpilih telah mengisyaratkan ia akan memulai dorongan agresif untuk paket bantuan virus corona senilai hampir $ 2 triliun.

Biden dan Harris menggambarkan bantuan itu wujud prioritas tertinggi mereka menghadapi pandemi virus corona. (Tribunnews.com/Politico/xna)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas