Bersiap Menuju Gedung Putih, Joe Biden Menangis Ucapkan Perpisahan pada Warga Delaware
Tinggal hitungan waktu saja Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden dilantik menggantikan Donald Trump.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Tinggal hitungan waktu saja Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden dilantik menggantikan Donald Trump.
Sebelum menuju Gedung Putih, Biden berpamitan dengan warga Delaware, Selasa (19/1/2021) waktu setempat.
Biden menjadi emosional selama upacara perpisahan singkat tersebut.
"Ketika saya mati, Delaware akan tertulis di hati saya," tutur Biden dengan suara bergetar, dikutip Tribunnews dari Reuters.
Presiden ke-46 Amerika tersebut terlihat menahan air mata saat mengenang perjalanan panjang menuju Gedung Putih.
Baca juga: Prioritas Utama Joe Biden setelah Resmi Menjabat sebagai Presiden Amerika ke-46: Penanganan Covid-19
Dalam pidato perpisahannya, Joe Biden juga mengenang sang putra, Beau yang meninggal karena penyakit kanker pada 2015 lalu.
Biden berterima kasih kepada rekan-rekan serta keluarga yang berkumpul untuk mengantarnya di Pusat Garda Nasional.
"Ini sangat pribadi karena perjalanan kami berikutnya ke Washington dimulai di sini, tempat yang mendefinisikan yang terbaik dari diri kamia sebagai warga Amerika," kata Biden.
"Saya tahu ini adalah masa-masa gelap, tetapi selalu ada cahaya. Itulah yang paling diajarkan oleh negara ini kepada saya," ucap Biden.
Baca juga: Anjing yang Diadopsi Joe Biden, Major dan Champ akan Jadi Penghuni Gedung Putih
Pernah Menjabat sebagai Senator Delaware
Seperti diketahui, dalam karir politiknya, Joe Biden pernah menjabat sebagai Senator di Delaware lebih dari tiga dekade.
Sebelum memenangkan kursi kepresidenan bersama Kamala Harris, Biden telah maju dalam putaran Pilpres AS dua kali.
Biden mengakui satu penyesalan yang dia rasakan adalah Beau, yang telah mengembuskan napas terakhirnya dan tak bisa menyaksikan sang ayah menjabat sebagai Jaksa Agung di Delaware.
"Kita harus memperkenalkan dia sebagai presiden," kata Joe Biden dengan air mata mengalir di wajahnya.
Baca juga: Kamala Harris Awali Langkah Besar Pimpin AS Setelah Era Presiden Joe Biden
"Saya benar-benar merasa terhormat menjadi presiden dan panglima anda berikutnya," ungkap Biden.
Beri Penghormatan untuk Korban Covid-19
Setelah ucara perpisahan itu, Biden terbang ke Washington untuk muncul di Lincoln Memorial untuk korban Covid-19.
Dia akan menghabiskan malam di Blair House, wisma resmi presiden, sebelum dia dilantik pada Rabu (20/1/2021) dan pindah ke Gedung Putih.
Prioritaskan Penanganan Covid
Dalam berbagai pidato, wawancaradan 49 publikasi rencana selama kampanye kepresidenannya, Biden berbicara tentang langkah yang akan ia lakukan di hari-hari awal pemerintahannya.
CBS News melaporkan, Kepala Staf Gedung Putih yang akan datang Ron Klain, membagikan memo pada Sabtu (16/1/2021), yang menegaskan kembali niat Biden untuk memenuhi beberapa janjinya.
Beberapa rencana diharapkan untuk dilakukan sesegera mungkin, seperti penanganan Covid-19, kemudian ada pula rencana untuk membatalkan langkah yang diambil oleh Presiden Trump hingga rencana lainnya untuk mengatasi masalah yang telah berlangsung selama beberapa administrasi.
Inisiatif tersebut mencakup sekira selusin tindakan eksekutif yang dapat ia lakukan sendiri sebagai presiden pada hari pertama menjabat, 20 Januari.
Baca juga: Live Streaming Pelantikan Presiden-Wakil Presiden AS Joe Biden-Kamala Harris, Mulai Jam 22.00 WIB
Baca juga: 7 Fakta Jelang Pelantikan Presiden Amerika Joe Biden: Lady Gaga dan John Legend akan Ikut Meramaikan
Berikut adalah beberapa hal yang menjadi prioritas:
Penanggulangan COVID-19
- Mengeluarkan mandat pemakaian masker di tempat umum dan dalam perjalanan antar negara bagian;
- Memperluas pembatasan nasional atas penggusuran dan penyitaan rumah;
- Melanjutkan untuk menghentikan pembayaran pinjaman siswa;
- Mendorong pengesahan paket legislatif bantuan COVID-19 senilai $ 1,9 triliun yang diumumkan minggu lalu.
Membatalkan Tindakan Trump
- Bergabunglah kembali dengan perjanjian iklim Paris;
- Mengakhiri apa yang disebut "larangan perjalanan negara Muslim".
Pada tahun 2017, pembatasan perjalanan dilakukan AS kepada Suriah, Iran, Irak, Sudan, Libya, Somalia, dan Yaman, dan kemudian menambahkan Eritrea, Nigeria, Myanmar, Kyrgyzstan, dan Tanzania pada 2020.
Klain mengatakan presiden terpilih akan terus melakukan tindakan eksekutif lainnya selama dua minggu pertama pemerintahan baru.
Janji Hari Pertama
Dalam kampanye presiden selama 562 hari, Biden juga membuat janji "hari pertama" lainnya - berikut daftarnya:
- Tanggapan COVID-19: Bergabung kembali dengan Organisasi Kesehatan Dunia;
- Imigrasi: Mengirim RUU ke Kongres untuk reformasi imigrasi legislatif yang akan memodernisasi sistem imigrasi dan memberikan peta jalan menuju kewarganegaraan kepada hampir 11 juta imigran tidak berdokumen.
- Perubahan iklim: Menandatangani perintah eksekutif untuk merumuskan rencana untuk mencapai ekonomi energi bersih 100% dan emisi nol bersih pada tahun 2050.
- Hak transgender: Mencabut larangan militer transgender yang diberlakukan oleh Presiden Trump.
Biden juga akan memulihkan pedoman era Obama bagi siswa transgender di sekolah, untuk melindungi akses siswa ke tempat olahraga, kamar mandi, dan ruang loker sesuai dengan identitas gender mereka.
- Lingkungan: Menetapkan perintah eksekutif untuk melestarikan 30% tanah dan perairan Amerika pada tahun 2030.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani/Tiara Shelavie)