Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Trump Tinggalkan Gedung Putih Hanya Beberapa Jam Jelang Pelantikan Biden 

Pengamanan pun ditingkatkan menyusul serangan 6 Januari lalu di gedung Capitol AS oleh para pendukung Trump.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Trump Tinggalkan Gedung Putih Hanya Beberapa Jam Jelang Pelantikan Biden 
MANDEL NGAN / AFP
Donald Trump melambaikan tangan saat dia menaiki Marine One di Gedung Putih di Washington, DC, pada 20 Januari 2021. 

FBI membantu militer AS dalam memeriksa lebih dari 25.000 pasukan Garda Nasional yang dikerahkan untuk menjaga keamanan gedung Capitol AS dalam pelantikan Presiden terpilih Joe Biden karena ada kekhawatirn adanya masalah keamanan dari dalam.

Setelah serangan gedung Capitol 6 Januari lalu oleh para pendukung Presiden Donald Trump yang mengakibatkan lima orang tewas, pemerintah AS telah memberlakukan keamanan yang belum pernah terjadi sebelumnya di sekitar Capitol, termasuk pagar yang tidak dapat dirusak dan didobrak yang dibingkai dengan kawat berduri dan zona keamanan tinggi yang dilarang untuk publik.

 Christopher Miller mengatakan pemeriksaan yang dilakukan FBI itu "normal untuk dukungan militer dalam peristiwa keamanan besar ... Meskipun kami tidak memiliki intelijen yang menunjukkan ancaman orang dalam, kami tidak meninggalkan mekanisme  yang berlaku dalam mengamankan ibu kota."

Miller mengatakan dia menghargai "dukungan FBI dalam membantu tugas ini dan untuk masing-masing dari lebih dari 25.000 Pasukan penjaga."

Angkatan Darat AS mengatakan pada hari Selasa pihaknya bekerja sama dengan FBI untuk memeriksa apakah ada ancaman penyerang dari dalam personil keamanan dan dengan Secret Service atau pasukan pengamanan presiden AS untuk melihat apakah ada personil pasukan Garda Nasional yang mengamankan pelantikan Biden akan membutuhkan pemeriksaan tambahan.

Sebelumnya Mayjen William J. Walker, komandan Garda Nasional D.C. mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Defense One bahwa pemeriksaaan ini sudah dilakukan militer AS terhadap anggotanya selama ini untuk memastikan tidak adanya personil yang terkoneksi dengan jaringan eksrimis.

"Untuk penyebaran ini semua orang dilakukan pemeriksaan tambahan, tetapi itu lebih merupakan jaminan, karena kami melakukan semua yang dapat kami lakukan [untuk] mengenal personil kami, tentara dan petugas udara kami," kata Walker.

Berita Rekomendasi

Sekretaris Angkatan Darat Ryan D. McCarthy, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Associated Press (AP) bahwa sejauh ini proses pemeriksaan belum menandai adanya masalah dengan pasukan yang datang untuk membantu menjaga pelantikan Presiden terpilih.

"Kami terus melalui proses, dan mengambil pandangan kedua, ketiga melihat setiap individu yang ditugaskan untuk operasi ini," kata McCarthy kepada AP.

Ia melaporkan bahwa pemeriksaan sedang dilakukan oleh FBI dan dijadwalkan selesai sebelum Hari Pelantikan pada Rabu (20/1/2021).

McCarthy mengatakan kepada AP bahwa dia telah mengatakan kepada komandan untuk mengawasi setiap masalah dalam unit mereka.

Pemeriksaan ekstra menunjukkan tingkat kekhawatiran tinggi pejabat AS menuju pelantikan presiden.

Presiden Trump akan menjadi presiden pertama yang lengser sejak 1869 melewatkan pelantikan penggantinya. Artinya Trump tidak akan menghadiri acara pelantikan Biden pada 20 Januari mendatang.(Reuters/New York Post/CBS News/ Washington Post/AP)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas