Pejabat Kesehatan Minnesota Temukan Kasus Covid-19 Pertama di AS yang Berasal dari Brasil
Departemen Kesehatan negara bagian Minnesota AS mengumumkan pada hari Senin kemarin mereka mendeteksi varian baru virus Covid-19 berasal dari Brasil.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, MINNESOTA - Departemen Kesehatan negara bagian Minnesota (MDH) Amerika Serikat (AS) mengumumkan pada hari Senin kemarin mereka telah mendeteksi varian baru virus corona (Covid-19) yang berasal dari Brasil.
Virus ini tersebar di Brasil dalam beberapa pekan terakhir dan disebut sangat menular.
Dikutip dari laman Sputnik News, Selasa (26/1/2021), kasus ini merupakan kasus yang pertama kali terdeteksi di AS dan terjadi pada hari yang sama saat Presiden AS Joe Biden memperpanjang kebijakan pembatasan perjalanan bagi wisatawan dari beberapa negara, termasuk Brasil.
Padahal kebijakan ini hendak diakhiri oleh Presiden AS sebelumnya, Donald Trump dalam perintah eksekutifnya saat menit-menit terakhir masa pemerintahannya.
Baca juga: Brasil Beri Izin Penggunaan Darurat Vaksin Sinovac dan AstraZeneca
Menurut rilis berita yang beredar pada Senin kemarin, MDH mendeteksi varian Brasil P.1 dalam spesimen dari warga Minnesota dengan riwayat baru saja melakukan perjalanan ke Brasil.
Orang tersebut dilakukan tes pada 9 Januari lalu dan telah diisolasi sejak saat itu.
Pada hari Minggu lalu, mantan Komisaris Makanan dan Obat-obatan AS Dr Scott Gottlieb mengatakan bahwa ia 'cukup yakin' strain P.1 sudah tersebar di AS.
"Saya pikir kita harus menganggapnya ada di sini. Dan saya merasa cukup yakin bahwa virus itu ada di sini dan kami belum mendeteksinya," kata Gottlieb kepada CBS Face the Nation.
Ia mencatat, pejabat AS mulai melakukan penelusuran terkait varian baru virus ini sejak beberapa pekan lalu.
Baca juga: Dunia Sepak Bola Berduka, Pesawat yang Ditumpangi Presiden Klub Asal Brasil, Palmas FR Kecelakaan
Sementara itu pada pekan lalu, Trump mengeluarkan perintah eksekutif yang mencabut pembatasan perjalanan yang diberlakukan kepada wisatawan dari Brasil, Inggris, dan Uni Eropa (UE) yang efektif berlaku pada 26 Januari 2021.
Namun setelah Biden menjabat pada 20 Januari 2021, pemerintahannya secara cepat membalikkan langkah tersebut.
Bahkan Biden menambahkan Afrika Selatan (Afsel) ke daftar pembatasan itu, setelah varian baru Covid-19 terdeteksi di Afsel.
Di Brasil, strain yang sangat menular ini telah menambahkan serangkaian malapetaka baru pada wabah pandemi yang tidak terkendali di negara itu.
Di kota Manaus, jauh di dalam hutan hujan Amazon, 42 persen kasus Covid-19 baru berasal dari varian P.1.
Para pejabat setempat mengatakan pada Desember 2020 bahwa lebih dari tiga perempat populasi kota itu telah terinfeksi Covid-19.
Baca juga: Brasil dan Turki Umumkan Hasil Uji Coba Vaksin Sinovac Buatan China, Ini Hasilnya
Kendati demikian, Presiden Brazil Jair Bolsonaro, yang secara konsisten meremehkan bahaya Covid-19 yang mematikan itu menolak seruan untuk menerapkan kebijakan sistem penguncian (lockdown) baru.
Ia menyebut gerakan kesehatan ini sebagai hal yang 'gila'.
Ini pun berdampak pada protes massal yang dilakukan di Rio de Janeiro pada akhir pekan lalu oleh kelompok sayap kanan dan sayap kiri yang menyerukan dilakukannya pencopotan kekuasaan terhadap Bolsonaro.
Karena Bolsonaro dianggap gagal menangani pandemi Covid-19 yang telah menewaskan sedikitnya 216.000 orang di Brazil.
