Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Boris Johnson Terapkan Lockdown Ketat di Inggris Selama 5 Pekan, akan Dibuka Kembali 8 Maret 2021

Perdana Menteri Boris Johnson mengisyaratkan bahwa lockdown ketat yang diterapkan di Inggris akan berlanjut sekira lima pekan lagi.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
zoom-in Boris Johnson Terapkan Lockdown Ketat di Inggris Selama 5 Pekan, akan Dibuka Kembali 8 Maret 2021
Martin Sylvest/Ritzau Scanpix/AFP
Foto Perdana Menteri Boris Johnson (tengah). Terbaru, Boris Johnson Terapkan Lockdown Ketat di Inggris Selama 5 Pekan, akan Dibuka Kembali 8 Maret 2021 

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Boris Johnson mengisyaratkan bahwa lockdown ketat yang diterapkan di Inggris akan berlanjut sekira lima pekan lagi.

Mengutip The Guardian , Boris Johnson berharap pada 8 Maret 2021 mendatang, anak-anak sudah bisa mulai kembali ke sekolah.

Awal bulan ini, sekolah ditutup untuk sebagian besar siswa di Inggris, Boris Johsnon mengatakan, rencananya aturan ini hanya akan berlaku sampai setelah Februari.

Tetapi, Boris Johnson mengumumkan kepada Anggota Parlemen Inggris pada Rabu (27/1/2021) bahwa hanya di pertengahan bulan depan, pemerintah memiliki gagasan lebih jelas tentang dampak vaksin pada pandemi Covid-19.

"Tanda pertama mulai kembali normal adalah para siswa kembali ke ruang kelas mereka," kata Boris Johnson.

Baca juga: Perdana Menteri Inggris Boris Johnson Batalkan Kunjungan ke India

Baca juga: Lonjakan Kasus Baru Covid-19, PM Inggris Boris Johnson Umumkan Lockdown Nasional

Perdana Menteri Boris Johnson (tengah). Terbaru,  Boris Johnson Terapkan Lockdown Ketat di Inggris Selama 5 Pekan, akan Dibuka Kembali 8 Maret 2021
Perdana Menteri Boris Johnson (tengah). Terbaru, Boris Johnson Terapkan Lockdown Ketat di Inggris Selama 5 Pekan, akan Dibuka Kembali 8 Maret 2021 (Martin Sylvest/Ritzau Scanpix/AFP)

Serikat Pekerja Inggris lantas memperingatkan bahwa menetapkan target pada 8 Maret 2021 bagi sekolah, dapat menciptakan harapan palsu.

Mary Bousted dari National Education Union memperingatkan "PM sekarang mungkin tak tahu malu".

Berita Rekomendasi

"Pemimpin sekolah, guru dan staf pendukung, belum lagi keluarga dan siswa benar-benar kelelahan karena ini," katanya.

Boris Johnson juga berjanji pada 22 Februari 2021 mendatang, pemerintah akan menetapan "pendekatan bertahap untuk melonggarkan lockdown dengan cara berkelanjutan".

"Pada saat itu, kita akan tahu lebih banyak tentang efek vaksin dalam mencegah rawat inap dan kematian, menggunakan data dari Inggris dan juga negara lain, seperti Israel," kata Boris Johnson.

"Kami akan tahu seberapa sukses lockdown saat ini dalam menurunkan infeksi," tutur Boris Johnson.

"Kami juga akan mengetahui berapa banyak orang yang masih dirawat di rumah sakit dengan Covid, yang tidak dapat kami prediksi dengan pasti hari ini," tambahnya.

"Jadi, kami kemudian akan berada dalam posisi yang lebih baik untuk memetakan jalur keluar dari lockdown tanpa mengambil risiko lonjakan lebih lanjut yang akan membebani NHS," jelas Boris Johnson.

Pada Rabu (27/1/2021), Inggris melaporkan 1.725 kematian akibat Covid-19 dalam 28 hari setelah tes Covid-19 dinyatakan positif.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas