PM Jepang Yoshihide Suga 'Habiskan' 3 Juta Yen Per Hari Selama Menjadi Sekretaris Kabinet
Biaya sebesar itu dialokasikan untuk "biaya promosi kebijakan" yang dapat digunakan dengan bebas oleh Perdana Menteri Suga tanpa tanda terima.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga tercatat menggunakan uang senilai 8,68 miliar yen, atau sekitar 3,07 juta yen per hari saat menjadi Sekretaris Kabinet selama 7 tahun 8 bulan.
"PM Jepang saya mau tanya. Saat anda menjadi Sekretaris Kabinet selama 7 tahun 8 bulan di masa lalu, jumlah pengeluaran sebanyak 8,68 miliar yen atau sekitar 3,07 yen per hari. Uang itu untuk apa saja?" tanya Akira Koike, Sekjen Partai Komunis Jepang yang juga seorang dokter, Kamis (28/1/2021) dalam sidang parlemen.
Mendapat pertanyaan tersebut, PM Suga langsung maju ke mimbar dan menjawab untuk tidak mengungkapkan maksud pemakaian.
"Penggunaan uang tersebut dengan segala hormat berusaha untuk menghindari menjawabnya," ungkap Yoshihide Suga dan langsung kembali ke tempat duduknya.
Uang tersebut adalah uang pajak masyarakat sehingga wajar dipertanyakan wakil rakyat di sidang parlemen.
"Besar sekali uang lebih dari 3 juta yen dipakai per hari oleh Suga saat itu dengan bebas. Kalau pun dibelanjakan makan steak yang paling mahal pun per malam tidak akan habis uang tersebut dipakai per harinya," papar sumber Tribunnews.com, Jumat (29/1/2021).
Menurut sumber tersebut, biaya itu dialokasikan untuk "biaya promosi kebijakan" yang dapat digunakan dengan bebas oleh Perdana Menteri Suga tanpa tanda terima.
Selain itu juga tidak perlu mengklarifikasi tujuan dan penggunaan pengeluaran rahasia kantor pemerintah kepada Badan Pemeriksa Keuangan.
Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Miyakojima di Prefektur Okinawa Jepang Disarankan Lockdown
Baca juga: Mengapa Vaksin Buatan Jepang Terlambat?
Pada tanggal 2 September 2020, Perdana Menteri Suga mengumumkan bahwa dia akan terpilih sebagai presiden.
Menurut koran komunis Akahata, sehari sebelumnya, Perdana Menteri Suga mengalokasikan 90,2 juta yen dari pengeluaran rahasia untuk "biaya promosi kebijakan" yang dapat dia gunakan dengan bebas.
Pengeluaran rahasia diambil alih pada 16 September ketika Suga ditunjuk sebagai perdana menteri, tetapi dikatakan bahwa 48,2 juta yen telah dihabiskan selama 16 hari sejak 1 September 2020.
"Karena biaya rahasia juga pajak, orang-orang yang seharusnya tidak menggunakan dengan cara yang tidak dapat dijelaskan, tetapi sejak pemerintahan Abe, privatisasi politik dan pajak sangat luar biasa. Saya tidak dapat mempercayainya sama sekali," kata dia.
Sementara itu telah terbit buku baru "Rahasia Ninja di Jepang" berisi kehidupan nyata ninja di Jepang yang penuh misteri, mistik, ilmu beladiri luar biasa dan tak disangka adanya penguasaan ilmu hitam juga. informasi lebih lanjut ke: info@ninjaindonesia.com