Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

2 Minggu Terakhir, 100 Perusahaan Jepang Bangkrut

Dalam 2 minggu terakhir ternyata 100 perusahaan Jepang mengalami kebangkrutan dan setahun terakhir ini 1000 perusahaan Jepang bangkrut akibat Corona.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in 2 Minggu Terakhir, 100 Perusahaan Jepang Bangkrut
 Foto Richard Susilo
Pemandangan daerah Shinjuku Tokyo dari udara dengan bangunan tinggi perkantoran di berbagai tempat 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO -  Dalam 2 minggu terakhir ternyata 100 perusahaan Jepang mengalami kebangkrutan dan setahun terakhir ini 1000 perusahaan Jepang bangkrut akibat Corona.

 "Total perusahaan yang bangkrut akibat pengaruh virus corona baru mencapai 1.000 sejak Februari tahun lalu. Terlihat bahwa kecepatannya meningkat dan dalam 2 minggu terakhir hingga 5 Februari ini tercatat 100 perusahaan mengalami kebangkrutan," papar sumber Tribunnews.com di Teikoku Data Bank.

Perusahaan yang bangkrut akibat dampak virus corona baru dan perusahaan yang menghentikan bisnisnya dan mulai mempersiapkan restrukturisasi hukum, total kumulatif sejak Februari tahun lalu, termasuk pemilik tunggal, telah mencapai 1.000 perusahaan.

Total utang berjumlah lebih dari 382,5 miliar yen. Berdasarkan industri :

▽ "Restoran" adalah yang terbanyak dengan 159 perusahaan,  

▽ 85 perusahaan "Konstruksi / konstruksi",

Berita Rekomendasi

▽ 78 "hotel dan penginapan",

▽ Ada 56 "pengecer pakaian".

Apabila dikategorikan menurut prefektur:

▽ Tokyo memiliki 242 perusahaan,

▽ 99 perusahaan di prefektur Osaka,

▽ Ada 60 perusahaan di prefektur Kanagawa yang bangkrut.

Hingga saat ini, sekitar dua minggu  saja  jumlah kebangkrutan terkait virus corona baru meningkat 100 perusahaan.

Tetapi terlihat kecepatannya meningkat dari 900 menjadi 1000 perusahaan (naik 100 perusahaan) dalam 18 hari.

Yuya Akama, manajer umum kantor cabang Teikoku Databank Tokyo, mengatakan, "Tampaknya ada peningkatan jumlah kasus yang mengabaikan kelangsungan bisnis karena kekhawatiran bahwa  mereka tidak dapat melihat masa depan karena perpanjangan keadaan darurat (PSBB). Banyak manajer merasa bahwa tren masa depan perlu diperhatikan."

 Sementara itu Forum bisnis WNI di Jepang baru saja meluncurkan masih pre-open Online Belanja TokoBBB.com yang akan dipakai berbelanja para WNI di Jepang . Info lengkap lewat email: bbb@jepang.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas