Amerika Segera Hapus Kelompok Perlawanan Houthi Yaman dari Daftar Teroris
Pemerintahan Joe Biden akan menghapus militan Houthi dalam daftar organisasi teroris asing dan membalikkan keputusan pemerintahan Donald Trump.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Malvyandie Haryadi
Konflik tersebut telah menelan ribuan nyawa warga sipil dan menjerumuskan negara ke dalam krisis kemanusiaan.
Baca juga: Penjelasan Kepala BNPT Soal KTP Diduga Milik WNI Saat Kelompok Houthi Gerebek Markas ISIS di Yaman
Langkah untuk membatalkan penunjukan organisasi teroris asing dilakukan setelah pengumuman oleh Biden bahwa AS akan mengakhiri dukungannya untuk operasi ofensif yang didukung Saudi dalam perang di Yaman.
Dalam pidatonya di Departemen Luar Negeri pada Kamis, Biden menyatakan bahwa "kami mengakhiri semua dukungan Amerika untuk operasi ofensif dalam perang di Yaman, termasuk penjualan senjata yang relevan," dan mengatakan dia akan menunjuk seorang utusan untuk fokus pada konflik berkepanjangan.
Dia mengatakan, konflik adalah "perang yang telah menciptakan bencana kemanusiaan dan strategis," tetapi dia juga menekankan AS akan "terus membantu dan mendukung Arab Saudi."
Senator Chris Murphy, kritikus lama kampanye Saudi di Yaman, memuji langkah pemerintah untuk membatalkan penunjukan tersebut.
"Keputusan pemerintahan Biden untuk membatalkan penunjukan Houthi FTO adalah sinyal lain dari komitmen mereka untuk mengakhiri perang di Yaman," kata Demokrat Connecticut dalam sebuah pernyataan Jumat.
"Penunjukan itu tidak berdampak pada Houthi dalam cara praktis apa pun, tetapi itu menghentikan pengiriman makanan dan bantuan penting lainnya di Yaman dan akan mencegah negosiasi politik yang efektif," tambahnya.
"Membalikkan penunjukan adalah keputusan penting yang akan menyelamatkan nyawa dan, dikombinasikan dengan pengangkatan Utusan Khusus, menawarkan harapan bahwa Presiden Biden berkomitmen untuk mengakhiri perang."
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)